Page 70 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2021
P. 70

Ringkasan

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI-
              Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Indah Anggoro Putri, mengatakan, sektor
              kelapa  sawit  merupakan  salah  satu  sektor  industri  yang  berperan  penting  terhadap
              perekonomian  Indonesia.  Untuk  itu  Kemnaker  terus  mengupayakan  terwujudnya  hubungan
              industrial  yang  harmonis  dan  berkeadilan  di  sektor  kelapa  sawit  guna  meningkatkan
              kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.



              KEMNAKER TERUS UPAYAKAN KESEJAHTERAAN BAGI PEKERJA SEKTOR KELAPA
              SAWIT

              JAKARTA - Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
              (PHI-Jamsos)  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Indah  Anggoro  Putri,  mengatakan,
              sektor  kelapa  sawit  merupakan  salah  satu  sektor  industri  yang  berperan  penting  terhadap
              perekonomian Indonesia.

              Untuk itu Kemnaker terus mengupayakan terwujudnya hubungan industrial yang harmonis dan
              berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.

              "Ini dikarenakan sektor kelapa sawit identik dengan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga
              kerja dengan tingkat mayoritas pendidikan rendah," kata Dirjen Putri saat memberikan arahan
              secara  virtual  pada  Dialog  Undang-Undang  Cipta  Kerja  Klaster  Ketenagakerjaan  Bidang
              Persyaratan Kerja Pada Sektor Sawit di Jakarta, Selasa (14/9/2021).

              Dia  menjelaskan,  data  Kementerian  Pertanian  (Kementan)  tahun  2019  menunjukkan  jumlah
              petani  kelapa  sawit  sebanyak  2,67  juta  orang  dan  jumlah  tenaga  kerja  sebanyak  4,42  juta
              pekerja.

              Jumlah tersebut terdiri dari 4 juta atau 90,68 persen pekerja kelapa sawit besar swasta nasional,
              321 ribu atau 7,26 persen pekerja kelapa sawit besar milik negara, dan 91 ribu atau 2,07 persen
              pekerja kelapa sawit besar milik swasta asing.

              Menurutnya, hubungan kerja pekerja/buruh sektor perkebunan sawit sebagian besar dilakukan
              dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), termasuk di dalamnya pekerja harian.

              "Ini berdampak pada perlindungan dan syarat kerjanya tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
              (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja," ucap Dirjen
              Putri.

              Data BPS menyebutkan, pada November 2020, jumlah total luas area kelapa sawit di Indonesia
              mencapai  sekitar  14,60  juta  hektare.  Dari  luasan  tersebut,  Perkebunan  Besar  Negara  (PBN)
              memiliki sebagian kecil, yaitu 614.756 hektare atau 4,29 persen.

              Sementara sebagian besar diusahakan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS), yaitu sebesar 55,09
              persen atau seluas 7.892.706 hektar dari total produksi minyak sawit Indonesia.

              "Oleh karena itu, sektor kelapa sawit menjadi salah satu isu hubungan industrial yang perlu
              diperhatikan, khususnya mengenai perlindungan tenaga kerjanya," kata Dirjen Putri.
              Lebih lanjut dia menyatakan bahwa Pemerintah berkepentingan membuat produk-produk hasil
              industri  dapat  diterima  secara  kompetitif  di  pasar  global.  Dalam  konteks  ini  beberapa
              pembeli/buyers terkadang menghendaki adanya standar-standar produksi yang harus dipenuhi
              oleh perusahaan atau industri.

                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75