Page 11 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 11

PROGRAM KARTU PRAKERJA DITUNDA UNTUK EVALUASI

              KPK menemukan potensi kerugian negara.

              Avh Hidayat

              avit.hidayat@tempo.co.id

              Pemerintah menghentikan sementara program Kartu Prakerja gelombang IV yang seharus-nya
              berjalan pada Mei lalu. Penghentian ini dilakukan karena banyaknya lembaga yang mengirimkan
              evaluasi  dan  menemukan  persoalan  berkaitan  dengan  program  tersebut.  Satu  di  antaranya
              adalah  Komisi  Pemberantasan  Korupsi,  yang  menemukan  potensi  dugaan  kerugian  negara.
              Direktur  Komunikasi  Manajemen  Pelaksana  Program  Kartu  Prakerja,  Panji  Winanteya  Ruky,
              menyatakan  program  Kartu  Prakerja gelombang IV  dihentikan karena  adanya  masukan  dan
              evaluasi dari sejumlah lembaga. "Komite (Cipta Kerja) sudah melakukan evaluasi sejak dua'
              pekan lalu, berdasarkan masukan dari berbagai lembaga,"kata Panji kepada Tempo, kemarin.
              Panji menjelaskan, Komite Cipta Kerja yang diketuai Menteri Koordinator Perekonomian dan
              Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah menerima dokumen hasil evaluasi KPK. Dia
              juga tak menampik soal berbagai temuan KPK, termasuk di antaranya potensi dugaan kerugian
              negara akibat adanya pelatihan gratis yang berbayar dan lain sebagainya. Deputi Pencegahan
              Komisi  Pemberantasan  Korupsi  sebelumnya  merilis  laporan  dugaan  berbagai  masalah  yang
              terjadi dalam program Kartu Prakerja. Pertama, program itu diduga tidak tepat sasaran kepada
              pekerja  yang  menjadi  korban  pemutusan  hubungan  kerja.  "Kami  merekomendasikan
              pemerintah menunda pelaksanaan batch IV sampai ada perbaikan tata kelolanya," kata Wakil
              Ketua KPK Alexander Marwata, pekan lalu.

              Kedua,  kemitraan  pemerintah  dengan  delapan  platform  digital  tidak  melalui  mekanisme
              pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan aturan. Ketiga, kurasi materi pelatihan yang
              tidak  tepat.  Persoalan  keempat,  pelaksanaan  program  pelatihan'berpotensi  fiktif  dan  tidak
              efektif,  bahkan  merugikan  keuangan  negara.  Panji  mengaku  menyadari  adanya  masalah
              tersebut. Karena itu, pembukaan program Kartu Prakerja gelombang IV sudah dihentikan sejak.
              26 Mei lalu. "Kami mengikuti saran dan pertimbangan lembaga pengawas untuk memperbaiki
              tata kelola dan kebijakan, sambil menerima masukan dari berbagai lembaga, termasuk KPK,
              BPK, dan kejaksaan," ucap dia.

              Panji menampik anggapan bahwa program Kartu Prakerja tidak melalui mekanisme pengadaan
              barang  dan  jasa.  Menurut  dia,  program  ini  merupakan  bantuan  langsung  dari  anggaran
              bendahara umum negara, yang dimasukkan ke belanja kementerian atau lembaga, sehingga
              tidak  perlu  menggunakan  mekanisme  pengadaan  barang  dan  jasa.  Menurut  Panji,  payung
              hukum penunjukan delapan platform digital sudah jelas, yakni Peraturan Menteri Koordinator
              Perekonomian  Nomor  36  Tahun  2020  tentang  Pengembangan  Kompetensi  Kerja  melalui
              Program Kartu Prakerja. "Sudah jelas sebetulnya. Apakah pemerintah mau mengubah payung
              hukumnya, itu (kewenangan) Komite, bukan Pelaksana," tutur Panji.

              Peneliti  dari  Indonesia  Corruption  Watch,  Wana  Alamsyah,  mengkritik  pernyataan  Panji.-
              tersebut. Dia berujar bahwa pemerintah .tetap harus mengikuti asas yang diterapkan dalam
              Lelang pengadaan barang dan jasa, meskipun Kartu Prakerja adalah bantuan sosial.

              * AVIT HIDAYAT

              caption:

              Warga melihat situs Prakerja, di Jakarta, 20 Mei lalu,


                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16