Page 154 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 154

MUHAMMADIYAH DUKUNG BP2MI BERANTAS SINDIKASI PMI ILEGAL

              UPAYA Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dahulu bernama Badan Nasional
              Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), mendapat dukungan dari
              Muhammadiyah  dalam  pemberantasan  sindikat  pengiriman  pekerja  migran  Indonesia  (PMI)
              ilegal.

              Dengan memodernisasi sistem pendataan secara ter-integrasi, BP2MI akan menjadikan pekerja
              migran sebagai WNI berstatus VVIP (very very imponant person).

              Demikian  intisari  pertemuan  Kepala  BP2MI  Benny  Rhamdani  dan  Sekretaris  Umum  PP
              Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang digelar Jumat (19/6).

              "Kami paparkan arah kebijakan BP2MI hingga tahun 2024, melalui sembilan prioritas program
              BP2MI," ucap Benny dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

              Kesembilan  program  itu  meliputi  pemberantasan  sindikat  PMI  nonprosedural,  penguatan
              kelembagaan  dan  reformasi  birokrasi,  menjadikan  PMI  sebagai  WIP  dengan  memberikan
              pelayanan dan perlindungan maksimal, serta modernisasi sistem pendataan secara terintegrasi.

              "Selain itu, kami juga ingin adanya pembebasan biaya penempatan, pembenahan penempatan
              PMI sea-based (awak kapal niaga migran dan awak kapal perikanan migran), penguatan skema
              penempatan  PMI  dalam  rangka  peningkatan  penempatan  PMI  trampil  dan  profesional,
              pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi PMI dan keluarganya di dalam dan luar negeri, dan
              peningkatan  sinergi  dan  koordinasi  multi-stakeholder  terkait  tata  kelola  penempatan  dan
              perlindungan PMI," ungkap Benny.

              Dalam pertemuan itu, Benny mengatakan dirinya diperintahkan langsung oleh Presiden Joko
              Widodo untuk menyikat habis sindikat penempatan PMI. Ia pun diminta membentuk Satuan
              Tugas  Pemberantasan  Sindikasi  PMI  Nonprosedural  yang  akan  melibatkan  unsur
              kementerian/lembaga terkait dan penegak hukum.

              Dalam  catatannya,  lanjut  Benny,  pada  2019,  ada  3,7  juta  PMI yang terdaftar  dalam  sistem
              BP2MI telah menyumbang devisa negara sebesar Rpl59,6 triliun. Namun, data dari World Bank
              menyatakan ada 9 juta PMI yang bekerja di luar negeri.

              "Berarti ada selisih 5,3 juta PMI yang bekerja di luar negeri yang tidak terdaftar. Jadi, bisa
              dibayangkan remitansi yang seharusnya didapatkan oleh negara dengan selisih angka tersebut.
              Artinya, negara telah banyak dirugikan oleh sindikasi ini. Untuk itu, target kami ialah angka
              remitansi naik, tetapi sindikasi pengiriman PMI nonprosedural menurun," tegas Benny.

              Saat  mendengar  paparan  itu,  Sekretaris  Umum PP Muhammadiyah  Abdul  Mu'ti  menyatakan
              dukungan lembaganya atas terobosan revolusioner BP2MI untuk melawan sindikat pengiriman
              PMI ilegal itu.

              "Tidak  hanya  karena  negara  harus  melindungi  warganya,  tetapi  juga  merupakan  muruah
              bangsa," ucap Abdul Mu'ti. (Des/E-2)

              "Berarti ada selisih 5,3 juta PMI di luar negeri yang tidak terdaftar. Artinya, negara telah banyak
              dirugikan oleh sindikasi itu."

              Benny Rhamdani

              Kepala BP2MI
                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159