Page 162 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 162
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Ir Sudoto mengatakan, kondisi
ketenagakerjaan di Bengkulu, sebelum merebaknya Covid-19 sedang mengalami tren positif
dengan tingkat pengangguran semakin menurun hingga mencapai 3,22 persen pada survei BPS
Februari 2020 lalu.
Trend positif tersebut tak lepas dari kerja keras pemerintah bersama stakeholder
ketenagakerjaan, terutama dalam peningkatan kompetensi dan produktivitas, menjaga
kondusifitas hubungan industrial serta berbagai program perluasan kesempatan kerja.
Ia mengaku, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak di seluruh sektor perekonomian yang
muaranya pada sektor ketenagakerjaan. Jumlah pekerja yang terdampak situasi pandemi Covid-
19 mencapai 37 ribu orang lebih, baik pekerja formal maupun informal.
Ia berharap sampai akhir tahun investasi akan terus tumbuh, sehingga tenaga kerja yang
terserap akan semakin meningkat. Masa transisi kenormalan baru juga diharapkan aliran
investasi terus tumbuh hingga akhir tahun agar dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Ia mengaku, untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap dunia kerja, Presiden Joko Widodo
juga telah menetapkan enam kebijakan strategis. Enam upaya mitigasi tersebut yakni paket
stimulus ekonomi untuk dunia usaha agar tidak melakukan PHK. Kedua, insentif pajak
penghasilan bagi para pekerja. Ketiga, jaring pengaman sosial melalui program bantuan gsosial
bagi pekerja formal dan informal. Keempat, pemberian prioritas Kartu Prakerja bagi para pekerja
yang menjadi korban PHK. Kelima, perluasan program industri padat karya. Keenam,
perlindungan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik di negara penempatan maupun
setelah kembali ke tanah air.
"Selaras mitigasi tersebut, Disnakertrans Provinsi Bengkulu juga telah melakukan langkah
strategis mulai dari refocusing anggaran maupun perubahan kebijakan untuk
mempertimbangkan kelangsungan usaha dan perlindungan bagi pekerja," tutupnya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaluddin MM mengingatkan
pemerintah jangan sampai new normal berdampak buruk pada kehidupan masyarakat,
khususnya di bidang ekonomi. Ia meminta pemerintah untuk berjuang sekuat tenaga meski new
normal berlaku ekonomi daerah akan tetap baik.
"Tapi kalau kemudian bahwa pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota
karena perut lapar new normal, nambah utang terus juga new normal, lantas semakin hancur
ekonomi kita gara-gara new normal, nah itu yang saya kira sudah kebablasan ya," kata
Kamaludin.
Ia mengingatkan, jangan sampai masyarakat menganggap normal sebuah kondisi yang jelas-
jelas sudah salah. Misalnya, jika pemerintah gagal mengatasi pengangguran dan hal tersebut
dianggap normal.
"Jadi marilah kita jadi bangsa yang cerdas para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf
ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat ya jangan dihibur dengan new
normal yang tidak normal," tutupnya.
(999).
161

