Page 3 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 3
Judul KARTU PRAKERJA BERPOTENSI MERUGIKAN NEGARA
Nama Media Majalah Tempo
Newstrend Kartu Pra Kerja
Halaman/URL Pg18
Jurnalis *
Tanggal 2020-06-22 06:23:00
Ukuran 228x197mmk
Warna Halaman Warna
AD Value Rp 131.250.000
News Value Rp 656.250.000
Kategori Ditjen Binalattas
Layanan Korpo
Sentimen positive
Narasumber
negative - Alexander Marwata (Wakil Ketua KPK) Ini juga merugikan keuangan negara karena
metode pelatihannya hanya satu arah dan tidak punya mekanisme kontrol
neutral - Pahala Nainggolan (Deputi Penindakan KPK) Berlebihan pakai face recognition
positive - Panji Winanteya Ruky (Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana
Prakerja) Komite Cipta Kerja akan menelaah lebih lanjut temuan tersebut
Ringkasan
KOMISI Pemberantasan Korupsi menemukan sejumlah masalah dalam Kartu Prakerja. Wakil
Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pelaksanaan program pelatihan secara daring
(online) berpotensi fiktif dan tidak efektif. “Ini juga merugikan keuangan negara karena metode
pelatihannya hanya satu arah dan tidak punya mekanisme kontrol,” kata Alexander dalam jumpa
pers, Kamis, 18 Juni lalu.
Alexander mengatakan hasil evaluasi tim KPK selama tiga pekan menunjukkan mayoritas dari
9,4 juta pendaftar Kartu Prakerja tak memenuhi kriteria sasaran. KPK mendata ada sekitar 1,7
juta penduduk yang terkena dampak pandemi Covid-19, tapi hanya 143 ribu di antara mereka
yang mendaftar. Proses pendaftaran ini juga dianggap bermasalah karena menggunakan
metode identifikasi wajah yang menghabiskan biaya hingga Rp 30,8 miliar. “Berlebihan pakai
face recognition,” ujar Deputi Penindakan KPK Pahala Nainggolan.
KARTU PRAKERJA BERPOTENSI MERUGIKAN NEGARA
KOMISI Pemberantasan Korupsi menemukan sejumlah masalah dalam Kartu Prakerja. Wakil
Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pelaksanaan program pelatihan secara daring
(online) berpotensi fiktif dan tidak efektif. “Ini juga merugikan keuangan negara karena metode
pelatihannya hanya satu arah dan tidak punya mekanisme kontrol,” kata Alexander dalam jumpa
pers, Kamis, 18 Juni lalu.
2

