Page 69 - e-Kliping Ketenagakerjaan 16 Januari 2019
P. 69
Beberapa pembeli sibuk memilih barang-barang. Mereka dimanjakan lengkapnya
barang yang dijual. "Jadi, tidak perlu beli kemana-mana," ucap Susi.
Sedangkan beberapa pegawai sibuk mengecek barang-barang. Bila ada barang yang
tidak tercantum harganya, pegawai buru-buru mencantumkannya. "Harganya relatif
sama dengan di luar, jadi tidak terlalu mahal," klaim salah seorang pegawai.
Dalam suasana sepi pembeli ini, tiga petugas keamanan berkeliling. Mereka
mengamati pembeli yang datang. Karena tidak ada yang mencurigakan, petugas
kembali berjaga di depan gerai.
Sebelum keluar gerai, terdapat lima kasir. Namun, hanya dua kasir yang dioperasikan.
Sisanya ditutup karena pembeli tidak ramai. Dua kasir yang buka juga tidak terlalu
sibuk. Sebab, tidak ada antrean pembeli. "Biasanya, saat pulang kerja ramai," ucap
salah seorang kasir yang enggan ditulis namanya.
Kasir ini memastikan, gerai Hero yang berada di Sarinah tidak akan ditutup. Sebab,
setiap hari selalu ramai didatangi pembeli. Apalagi, toko ini salah satu yang pertama
di Jakarta. "Toko sudah ada sejak tahun 1993," ucap wanita berjilbab ini.
Wanita tersebut mengatakan, toko buka setiap hari. Mulai pukul 09.00 WIB hingga
21.00 WIB. "Sabtu dan Minggu kami tetap buka," ucapnya.
Tanggung Kerugian Rp 163 Miliar
General Manager Corporate Affairs PT Hero Supermarket Tony Mampuk menyatakan,
perusahaannya telah melakukan langkah efisiensi dan penerapan strategi untuk
mendukung keberlanjutan bisnis. Caranya, dengan melakukan penutupan toko dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. "Ada 26 toko ditutup dan 532
karyawan terdampak kebijakan efisiensi ini," ujar Tony.
Page 68 of 162.