Page 128 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2021
P. 128

CARA KEMNAKER MAKSIMALKAN PANGAWASAN TENAGA KERJA SAAT PANDEMI

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menegaskan pengawasan tenaga kerja tetap harus
              dilaksanakan  meskipun  saat  pandemi  COVID-19.  Kini  telah  disusun  pedoman  pengawasan
              tenaga kerja sebagai adaptasi di masa COVID-19.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3,  Haiyani  Rumondang
              mengatakan,  perlu  inovasi  dengan  memanfaatkan  sarana  dan  prasarana  teknologi  yang  ada
              untuk menjamin fungsi pengawasan tetap berjalan.

              Haiyani menegaskan, hal ini sangat sesuai dengan pedoman nilai dasar atau core values yang
              dicanangkan  Presiden  Joko  Widodo, yakni  BERAKHLAK,  akronim  dari  Berorientasi  pelayanan,
              Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

              "Yang  dapat  menjadi  suntikan  baru  untuk  mengingatkan  dan  mendorong  seluruh  pengawas
              ketenagakerjaan,  dalam  meningkatkan  kinerja  pelayanan  publiknya,"  ujarnya,  Kamis  2
              September 2021.

              Dia menegaskan, sikap adaptif pada kondisi masa pandemi ini sangat diperlukan. Pada intinya
              semua  instansi  haru  menyesuaikan  dan  mengembangkan  diri.  Termasuk,  dalam  hal
              meningkatkan  kompetensi  dan  cara-cara  baru,  untuk  menjalankan  fungsi  pengawasan
              ketenagakerjaan.

              Kementerian Ketenagakerjaan melalui Dirjen Binawasker dan K3, telah bekerja sama dengan
              International  Labour  Organization  (ILO)  Jakarta  untuk  merumuskan  perubahan  tata  cara
              pengawasan ketenagakerjaan di masa pandemi, melalui panduan yang akan diluncurkan hari ini.

              Haiyani berharap, para pengawas ketenagakerjaan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada,
              untuk  melaksanakan  metode-metode  pengawasan  yang  baik  secara  daring,  luring,  maupun
              perpaduan keduanya dalam panduan tersebut.

              Dengan  diterbitkannya  panduan  ini,  lanjut  Haiyani,  diharapkan  kualitas  dan  efektivitas
              mekanisme pengawasan ketenagakerjaan yang berintegritas dan Kredibel juga dapat meningkat.
              Tentunya dalam rangka mewujudkan reformasi pengawasan sebagai salah satu dari sembilan
              lompatan besar Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Hal  ini  memerlukan  pembaharuan  pendekatan  dalam  pembinaan  dan  pengawasan  serta
              pelayanan  publik,  dengan  menggunakan  platform  digital.  Selain  itu  juga  perlu  dilakukan
              penguatan  SDM  pengawasan  ketenagakerjaan,  untuk  menyesuaikan  kondisi  perubahan
              termasuk di era revolusi industri 4.0 ini," ujarnya.
















                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133