Page 4 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 4

"Sedangkan jaring pengaman yang bersifat short term, dalam hal ini berhenti bekerja, saat ini
              sudah tersedia program JKP (Jaminan kehilangan pekerjaan, red)" ujarnya, kemarin (5/10).
              Namun,  pada  praktiknya,  banyak  pekerja  yang  mencairkan  JHT  ketika  mengalami  PHK  atau
              resign dari pekerjaannya. Hal ini pun diperbolehkan bila mengacu pada Permenaker 19/2015
              tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua, di mana manfaat
              JHT  bagi  peserta  yang  berhenti  bekerja  dapat  dibayarkan  sekaligus  setelah  melewati  masa
              tunggu  1  (satu)  bulan.  Karenanya,  pemerintah  sempat  menyatakan  bakal  merevisi  aturan
              tersebut.  Sehingga,  JHT  bisa  kembali  ke  marwahnya  sebagai  jaminan  sosial  jangka  panjang
              sesuai amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

              Kendati  begitu,  Indah  memastikan  hingga  saat  ini  hal  tersebut  belum  akan  diaplikasikan.
              Pihaknya  berpandangan,  bahwa  Permenaker  19/2015  terkait  manfaat  JHT  masih  relevan
              mengingat situasi dan kondisi ketenagakerjaan masih ter-dampak pandemi Covid-19.

              "Kementerian Ketenagakerjaan memastikan bahwa manfaat program JHT sebagaimana diatur
              dalam Permenaker 19/2015 masih tetap berlaku," tuturnya.

              Selain  itu,  kata  dia,  manfaat  program  JKP  baru  akan  diimplementasikan  pada  tahun  2022.
              Nantinya,  program  masih  harus  dimonitor  dan  dievaluasi  sebelum  sebelum  manfaat  JHT
              dikembalikan  sesuai  amanat  UU  dan  filosofinya.  Pihaknya  pun  kini  tengah  berupaya
              mengharmonisasi  program-program  jamsos  sehingga  bisa  sinergis  dalam  memberikan
              perlindungan pada pekerja/buruh.

              "Adanya manfaat JKP ditujukan untuk memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti
              bekerja.  Sehingga,  manfaat  JHT  yang  diterima  di  masa  pensiun  nanti  menjadi  lebih  besar,"
              paparnya.

              Jikapun peserta ingin mengambil manfaat JHT sebelum pensiun, lanjut dia, tetap dimungkinkan.
              Syaratnya, telah menjadi peserta minimal 10 tahun. Manfaat yang diambil pun maksimal 30
              persen dari jumlah JHT yang bersangkutan. Lebih dari itu, program JHT juga memiliki manfaat
              tambahan  lainnya  atau  sering  disebut  MLT.  MLT  JHT  saat  ini  dikhususkan  untuk  membantu
              perumahan  bagi  pekerja/buruh.  Manfaat  tambahan  semata-mata  juga  merupakan  upaya
              mengatasi masalah backlog perumahan yang menjadi concern pemerintah. (mia,/jpg)
































                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9