Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2019
P. 50

Menurutnya, bangunan BLK komunitas itu dibangun dengan anggaran Rp 1 miliar.
               Untuk pembangunan fisik Rp 500 juta dan peralatan komputer, melebeler, dan
               kebutuhan lainnya Rp 500 juta.


               "Mendirikan bangunan workshop teknologi informasi ini merupakan bantuan
               program BLK komunitas se-Indonesia pada 2019," kata Jajang kepada wartawan
               Galamedia, Engkos Kosasih.


               Pendampingan

               Dalam pelaksanaan pembangunan gedung workshop itu mendapat pendampingan
               langsung dari Tim Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. "Setiap hasil
               pekerjaan pembangunan gedung BLK itu, dalam setiap minggunya kita terus
               melaporkannya. Saat ini, pembangunannya sudah  rampung 100 persen," ujarnya.


               Jajang berharap, pembangunan gedung BLK komunitas itu difungsikan untuk sarana
               dan fasilitas pendidikan dan latihan para santri di lingkungan ponpes.


               "Harapannya, santri mendapatkan keahlian selama berada di ponpes. Minimal,
               mereka pulang ke rumah memiliki keahlian dan siap kerja," ucapnya.

               Dikatakan Jajang, tenaga pengajar yang akan disiapkan nanti, tidak hanya dalam
               bidang komputerisasi saja. Melainkan, pihak BLK akan menyiapkan pelatihan dalam
               bidang pertanian dan perikanan.


               "Komputernya sudah ada, dan kini menunggu meja komputernya. Dalam waktu
               dekat, fasilitas BLK itu bisa segera digunakan, minimal pada Oktober mendatang,"
               tambahnya.

               Tanpa biaya

               Ia mengatakan, fasilitas BLK itu, lebih diprioritaskan untuk para santri di lingkungan
               ponpes yang mencapai 150 orang tersebut.

               "Tetapi masyarakat umum juga bisa mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di BLK
               tersebut tanpa dipungut biaya alias gratis," ungkapnya.

               Namun untuk tahap pertama pelatihan, ia mengatakan, para santri akan dibekali
               pendidikan desain grafis dengan fasilitas komputer yang ada.

               "Kita juga turut mengajak warga lainnya yang mau ikut dalam pendidikan ini. Warga
               tinggal datang. Selain tak dipungut biaya, kita juga menyediakan konsumsi atau
               makanan," tuturnya.

               Jajang berharap, dengan adanya fasilitas BLK yang melibatkan masyarakat umum
               ini dapat membangkitkan semangat mereka untuk mengaji atau membaca alquran.


               "Siapa tahu warga dengan sering datang ke ponpes, semakin tertarik untuk
               mengaji. Apalagi pemerintah menerapkan program magrib mengaji," ucapnya.




                                                       Page 49 of 86.
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55