Page 184 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 184

Ringkasan

              Menjelang  penetapan  Upah  Minimum  (UM)  Tahun  2022,  Kementerian  Ketenagakerjaan
              menggelar dialog bersama Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan Badan Pekerja Lembaga
              Kerja Sama Tripartit Nasional (BP LKS Tripnas). Berlangsung pada 21-22 Oktober 2021, dialog
              ini membahas soal persiapan dan penyamaan pandangan mekanisme penetapan upah minimum.
              Adapun hal ini sejalan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
              Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan.



              KEMNAKER GELAR DIALOG BAHAS PENETAPAN UPAH MINIMUM TAHUN 2022

              Menjelang  penetapan  Upah  Minimum  (UM)  Tahun  2022,  Kementerian  Ketenagakerjaan
              menggelar dialog bersama Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan Badan Pekerja Lembaga
              Kerja Sama Tripartit Nasional (BP LKS Tripnas).

              Berlangsung pada 21-22 Oktober 2021, dialog ini membahas soal persiapan dan penyamaan
              pandangan mekanisme penetapan upah minimum. Adapun hal ini sejalan dengan berlakunya
              Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor
              36 tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Dalam pertemuan ini dibahas mengenai hal-hal strategis yang perlu disiapkan untuk penetapan
              Upah Minimum dan isu-isu yang berkembang terkait penetapan Upah Minimum," ujar Dirjen PHI
              dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/10/2021).

              Dalam pertemuan ini, Putri menyampaikan Depenas dan LKS Tripnas sepakat untuk mendorong
              penetapan  Upah  Minimum  sesuai  dengan  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan.
              Namun, ia menyebut para pihak yang tidak sepakat tetap bisa melakukan gugatan sesuai UU
              yang berlaku.

              "Bagi para pihak yang tidak puas, mereka bisa menggunakan mekanisme gugatan sesuai dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya.

              Putri menyampaikan Depenas dan LKS Tripnas menyadari penetapan Upah Minimum tidak dapat
              memuaskan  seluruh  pihak.  Hal  ini  lantaran  banyak  kerja  keras  yang  telah  terkuras  untuk
              penanganan pandemi COVID-19.

              "Dengan demikian maka Depenas dan LKS Tripnas berharap harus saling menahan diri agar
              dapat segera keluar dari tekanan akibat pandemi COVID-19," paparnya.

              Sesuai  arahan  Menaker  Ida  Fauziyah,  Putri  mengatakan  penetapan  upah  bertujuan  untuk
              mewujudkan  sistem  pengupahan  yang  adil  bagi  seluruh  pihak  dan  mencapai  kesejahteraan
              pekerja/buruh.  Meski  demikian,  penetapan  upah  akan  tetap  memperhatikan  kemampuan
              perusahaan dan kondisi perekonomian nasional.

              "Jadi tak hanya berpikir kesejahteraan pekerja/buruh, tapi juga berpikir atau memperhatikan
              kemampuan perusahaan sehingga kelangsungan bekerja dapat terjaga, dengan demikian dapat
              mendorong perekonomian nasional," katanya.

              Terkait  hal  ini, Putri  menyadari  penetapan  UM  tahun  2022  yang  mengalami  kenaikan  belum
              dapat memenuhi ekspektasi bagian pihak. Namun, ia menyebut penetapan UM harus diapresiasi,
              mengingat saat ini Indonesia masih dalam masa pemulihan dari dampak COVID-19.





                                                           183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189