Page 187 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 187

UPAH MINIMUM 2022 NAIK WALAUPUN KEMAMPUAN PERUSAHAAN BELUM SEMUA
              STABIL
              Menurut Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri, penetapan Upah Minimum (UM)
              2022 yang mengalami kenaikan, belum dapat memenuhi ekspektasi sebagian pihak. Namun,
              penetapan UM tersebut harus diapresiasi sebagai langkah maju, mengingat saat ini masih dalam
              masa pemulihan dari dampak Covid-19. Hal ini, lebih baik dibanding dengan tahun 2021 lalu,
              yang tidak ada kenaikan UM.

              "Pada  prinsipnya,  penetapan  Upah  bertujuan  mewujudkan  sistem  pengupahan  yang  ber-
              keadilan  bagi  seluruh  pihak.  Dalam  konteks  untuk  mencapai  kesejahteraan  pekerja/buruh.
              Namun  tetap  memperhatikan  kemampuan  perusahaan  dan  kondisi  perekonomian  nasional,"
              ungkap Dirjen Anggoro Putri pada dialog bersama Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan
              Badan Pekerja Lembaga Kerjasama Tripartit Nasional (BP LKS Tripartit).

              Dialog yang berlangsung selama 2 hari tanggal 21- 22 Oktober 2021 ini, sebagai persiapan dan
              pengamatan  pandangan.  Khususnya  mengenai  mekanisme  penetapan  UM,  sejalan  dengan
              berlakunya UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor
              36 tahun 2021 tentang Pengupahan, Dalam pertemuan, dibahas mengenai hal-hal strategis yang
              perlu  disiapkan  untuk  penetapan  UM  dan  isu-isu  yang  berkembang,  terkait  penetapan  UM.
              Depenas dan LKS Tripnas, sepakat untuk mendorong penetapan UM yang sesuai ketentuan PP
              nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan.
              "Bagi para pihak yang tidak puas, mereka bisa menggunakan mekanisme gugatan sesuai dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan," jelas Anggoro Putri.

              Ditegaskan, Depenas dan LKS Tripnas menyadari, bahwa penetapan UM tidak dapat memuaskan
              seluruh pihak. Mengingat energi seluruh anak bangsa telah terkuras untuk penanganan pandemi
              Covid-19. Dengan demikian maka Depenas dan LKS TrIpnas berharap harus saling menahan diri,
              Agar dapat segera keluar dari tekanan akibat pandemi.

              "Depenas  dan  LKS  TrIpnas  berharap,  para  pihak  agar  tidak  berputar  pada  UM.  Melainkan
              mendorong perjuangan kepada Upah yang berdasarkan struktur dan skala Upah sebagai wujud
              produktivitas.  Dengan  demikian,  apabila  lebih  produktif,  maka  kita  sebagai  bangsa  akan
              meningkatkan daya saing," tambah Dirjen.

              Diharapkan, kedepan, Depenas dan LKS TRpnas akan mendorong dan membangun mekanisme
              komunikasi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Sehingga pembahasan isu pengupahan tidak
              hanya terfokus pada UM. Namun juga pada hal-hal yng lebih membangun.

              "Hendaknya, dialog persiapan penetapan UM 2022 ini, dapat memberikan pondasi yang kokoh
              dan penguatan sinergi staholders. Sehingga proses penetapan UM tahun 2022 dapat berjalan
              dengan baik, tertib dan lancar tanpa kendala yang b erarti," pungkas Anggoro. (ira).


















                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192