Page 330 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 330
DUKUNGAN AKADEMISI DALAM KARTU PRAKERJA JADI BAGIAN DALAM
PENANGANAN PANDEMI
Setelah pemerintah menjalankan kebijakan dan program di berbagai sektor, krisis yang terjadi
pada masa pandemi Covid-19 dinilai menjadi momentum bagi Indonesia untuk tumbuh dengan
signifikan Program Kartu Prakerja yang dimulai pada masa pandemi juga masuk dalam
serangkaian inisiatif yang menopang masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, bahkan
menekan laju angka pengangguran.
Hingga Batch ke-21, telah terdapat 75 juta pendaftar sejak program ini dibuka pertama kali pada
11 April tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11,4 juta orang yang tersebar dari 34
Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia telah mendapatkan manfaat Program
Kartu Prakerja.
"Hari ini tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kartu
Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal
ini juga menjadi untuk mereka yang terkena PHK," kata Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat (22/10).
Pelatihan-pelatihan yang ada pada Program Kartu Prakerja memiliki tujuan utama untuk
meningkatkan SDM Indonesia dengan dan . Untuk itu, standar pelatihan Program Kartu Prakerja
disempurnakan secara berkala. Penyempurnaan standar pelatihan ini merupakan kolaborasi
pemerintah dengan melibatkan dukungan dari perguruan tinggi dan akademisi.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Muhammad Rudy
Salahuddin mengatakan bahwa pelibatan dan dukungan ini sesuai amanat Regulasi Program
Kartu Prakerja yaitu Permenko Perekonomian Nomor 11 tahun 2020 dimana Manajemen
Pelaksana melibatkan ahli yang membidangi dalam melakukan asesmen terhadap pelatihan.
Untuk mengapresiasi dukungan dan keterlibatan akademisi dalam menjaga standar Kartu
Prakerja, Menko Airlangga berdialog langsung dengan para rektor dan yang mewakili Perguruan
Tinggi dan Yayasan yang terlibat dalam penyempurnaan standar pelatihan.
Keterlibatan Perguruan Tinggi dan Yayasan yakni dengan cara sebelum suatu pelatihan masuk
ekosistem Kartu Prakerja dan juga memonitor sesudah pelatihan masuk dalam ekosistem.
Proses dilakukan oleh Tim Asesmen yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah
Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga, dan Yayasan Indonesia
Mengajar. Sedangkan monitoring dilakukan oleh Tim Pemantau dari Institut Pertanian Bogor,
Universitas Muhamadiyah Malang dan Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia.
"Tim Asesmen dan Tim Pemantau telah bekerja sejak Oktober 2020 untuk memastikan pelatihan
di Program Kartu Prakerja telah memenuhi standar. Saya mengucapkan terima kasih atas
dukungan ini. Karena Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022, saya meminta
agar Perguruan Tinggi dan Yayasan terus membantu dan mendukung Program Kartu Prakerja,"
kata Airlangga.
Berkat kolaborasi ini, dia bilang, Program Kartu Prakerja mendapat pelatihan mencapai 4,9 dari
skala 5, sebanyak 95% peserta mengatakan pelatihan sesuai minat mereka, 98% peserta
329