Page 327 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 327

Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan,  Program  Kartu  Prakerja  menjadikan  jumlah
              pengangguran  pada  kelompok  penerima  program  tersebut  menurun  dan  terjadi  peningkatan
              cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13%, setelah menerima Program Kartu Prakerja.
              Lembaga survei juga merilis data bahwa penerima program mengaku mengalami peningkatan
              kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja.

              "Hari ini tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kartu
              Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal
              ini juga menjadi  buffer  untuk mereka yang terkena PHK. Tingkat inflasi juga relatif terkendali
              dan harga pangan stabil," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Airlangga Hartarto
              dalam acara Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan
              Program Kartu Prakerja, di Jakarta pada Jumat (22/10).

              Menko Airlangga menyampaikan bahwa antusias masyarakat ini menggambarkan bahwa terjadi
              literasi digital Indonesia yang cukup baik. Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program
              ini  mensyaratkan  partisipasi  aktif  pesertanya  mulai  dari  mendaftarkan  diri,  mengikuti  proses
              seleksi,  mengikuti  dan  menyelesaikan  pelatihan  hingga  akhirnya  mendapatkan  dana  berupa
              bantuan sosial.

              Pelatihan-pelatihan  yang  ada  pada  Program  Kartu  Prakerja  memiliki  tujuan  utama  untuk
              meningkatkan SDM Indonesia dengan  skilling, upskilling,  dan  reskilling  . Untuk itu, standar
              pelatihan  Program  Kartu  Prakerja  disempurnakan  secara  berkala.  Penyempurnaan  standar
              pelatihan ini merupakan kolaborasi Pemerintah dengan melibatkan dukungan dari Perguruan
              Tinggi dan Akademisi. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM
              Muhammad Rudy Salahuddin mengatakan bahwa pelibatan dan dukungan ini sesuai amanat
              Regulasi Program Kartu Prakerja yaitu Permenko Perekonomian Nomor 11 tahun 2020 dimana
              Manajemen Pelaksana melibatkan ahli yang membidangi dalam melakukan asesmen terhadap
              pelatihan.

              Untuk  mengapresiasi  dukungan  dan  keterlibatan  akademisi  dalam  menjaga  standar  Kartu
              Prakerja, Menko Airlangga berdialog langsung dengan para rektor dan yang mewakili Perguruan
              Tinggi dan Yayasan yang terlibat dalam penyempurnaan standar pelatihan.


              Keterlibatan  Perguruan  Tinggi  dan  Yayasan  yakni  dengan  cara    screening    sebelum  suatu
              pelatihan masuk ekosistem Kartu Prakerja dan juga memonitor sesudah pelatihan masuk dalam
              ekosistem.  Proses    screening    dilakukan  oleh  Tim  Asesmen  yang  berasal  dari  Universitas
              Indonesia,  Universitas  Gajah  Mada,  Universitas  Katolik  Indonesia  Atma  Jaya,  Universitas
              Airlangga,  dan  Yayasan  Indonesia  Mengajar.  Sedangkan    monitoring    dilakukan  oleh  Tim
              Pemantau  dari  Institut  Pertanian  Bogor,  Universitas  Muhamadiyah  Malang  dan  Universitas
              Nadhlatul Ulama Indonesia.

              "Tim Asesmen dan Tim Pemantau telah bekerja sejak Oktober 2020 untuk memastikan pelatihan
              di  Program  Kartu  Prakerja  telah  memenuhi  standar.  Saya  mengucapkan  terima  kasih  atas
              dukungan ini. Karena Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022, saya meminta
              agar Perguruan Tinggi dan Yayasan terus membantu dan mendukung Program Kartu Prakerja,"
              kata Menko Airlangga.




                                                           326
   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332