Page 324 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 324

Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan,  Program  Kartu  Prakerja  menjadikan  jumlah
              pengangguran  pada  kelompok  penerima  program  tersebut  menurun  dan  terjadi  peningkatan
              cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13%, setelah menerima Program Kartu Prakerja.
              Lembaga survei juga merilis data bahwa penerima program mengaku mengalami peningkatan
              kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja.

              "Hari ini tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kartu
              Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal
              ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK. Tingkat inflasi juga relatif terkendali
              dan harga pangan stabil," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Airlangga Hartarto
              dalam acara Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan
              Program Kartu Prakerja, di Jakarta pada Jumat (22/10/2021).

              Menko Airlangga menyampaikan bahwa antusias masyarakat ini menggambarkan bahwa terjadi
              literasi digital Indonesia yang cukup baik. Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program
              ini  mensyaratkan  partisipasi  aktif  pesertanya  mulai  dari  mendaftarkan  diri,  mengikuti  proses
              seleksi,  mengikuti  dan  menyelesaikan  pelatihan  hingga  akhirnya  mendapatkan  dana  berupa
              bantuan sosial.

              Pelatihan-pelatihan  yang  ada  pada  Program  Kartu  Prakerja  memiliki  tujuan  utama  untuk
              meningkatkan  SDM  Indonesia  dengan  skilling,  upskilling,  dan  reskilling.  Untuk  itu,  standar
              pelatihan  Program  Kartu  Prakerja  disempurnakan  secara  berkala.  Penyempurnaan  standar
              pelatihan ini merupakan kolaborasi Pemerintah dengan melibatkan dukungan dari Perguruan
              Tinggi dan Akademisi. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM
              Muhammad Rudy Salahuddin mengatakan bahwa pelibatan dan dukungan ini sesuai amanat
              Regulasi Program Kartu Prakerja yaitu Permenko Perekonomian Nomor 11 tahun 2020 dimana
              Manajemen Pelaksana melibatkan ahli yang membidangi dalam melakukan asesmen terhadap
              pelatihan.

              Untuk  mengapresiasi  dukungan  dan  keterlibatan  akademisi  dalam  menjaga  standar  Kartu
              Prakerja, Menko Airlangga berdialog langsung dengan para rektor dan yang mewakili perguruan
              tinggi  dan  yayasan  yang  terlibat  dalam  penyempurnaan  standar  pelatihan.  Keterlibatan
              perguruan  tinggi  dan  yayasan  yakni  dengan  cara  screening  sebelum  suatu  pelatihan  masuk
              ekosistem Kartu Prakerja dan juga memonitor sesudah pelatihan masuk dalam ekosistem. Proses
              screening dilakukan oleh Tim Asesmen yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah
              Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga, dan Yayasan Indonesia
              Mengajar. Sedangkan monitoring dilakukan oleh Tim Pemantau dari Institut Pertanian Bogor,
              Universitas Muhamadiyah Malang dan Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia.

              "Tim Asesmen dan Tim Pemantau telah bekerja sejak Oktober 2020 untuk memastikan pelatihan
              di  Program  Kartu  Prakerja  telah  memenuhi  standar.  Saya  mengucapkan  terima  kasih  atas
              dukungan ini. Karena Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022, saya meminta
              agar perguruan tinggi dan yayasan terus membantu dan mendukung Program Kartu Prakerja,"
              kata Menko Airlangga.

              Berkat kolaborasi ini, Program Kartu Prakerja mendapat rating pelatihan mencapai 4,9 dari skala
              5, sebanyak 95% peserta mengatakan pelatihan sesuai minat mereka, 98% peserta mengatakan
              pelatihan meningkatkan kompetensi, 93% peserta mengatakan pelatihan dapat diaplikasikan di
                                                           323
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329