Page 92 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 92

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menjelaskan
              penghitungan upah minimum terbaru akan memakai sejumlah variabel baru. Pada regulasi lama,
              kenaikan upah minimum mengacu pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi tahun berjalan.

              "Kenaikan upah minimum tahun depan dihitung dengan mengacu pada upah minimum tahun
              berjalan, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, batas atas dan batas bawah upah minimum,"
              kata Timboel, Minggu (24/10/2021).

              Batas atas upah minimum sendiri dihitung dengan mengalikan rata-rata konsumsi per kapita dan
              rata-rata anggota keluarga. Hasil dari perkalian itu lantas dibagi dengan jumlah rata-rata anggota
              rumah tangga yang bekerja.

              Hasil  penghitungan  sementara  yang  dilakukan  Timboel  dengan  formulasi  terbaru
              memperlihatkan  kenaikan  upah  minimum  berada  di  kisaran  1  sampai  2  persen.  Selain  itu,
              kenaikan upah minimum berpotensi tak merata karena inflasi dan pertumbuhan ekonomi tak
              merata di setiap provinsi.
              "Yang terpenting sekarang otoritas statistik segera merilis angka-angka variabel yang diperlukan,
              seperti tingkat konsumsi dan jumlah rata-rata anggota keluarga. Dengan variabel yang makin
              banyak, kemungkinan kenaikan lebih kecil daripada saat PP No. 78/2015 diterapkan," kata dia.

              Timboel juga menyoroti soal permasalahan upah minimum di mana masih banyak buruh yang
              dibayar di bawah ketentuan upah minimum yang berlaku. Dia mencatat masih banyak pekerja
              dengan  masa  kerja  di  atas  setahun  yang  dibayar  sebatas  upah  minimum  dan  tanpa
              ketidakpastian struktur skala upah di perusahaan.

              "Saya  menilai  justru  hal-hal  ini  lebih  sangat  penting  untuk  didiskusikan  di  forum  Dewan
              Pengupahan Nasional dan LKS Tripartit Nasional, dibandingkan dengan hanya sekadar meminta
              komitmen dalam penentuan upah minimum tahun depan," kata dia.

              Kementerian Ketenagakerjaan telah memberi sinyal bahwa kenaikan upah minimum pada 2022
              lebih tinggi dibandingkan dengan 2021. Pada 2021, pemerintah memutuskan tidak menaikkan
              upah minimum dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan situasi perusahaan.

              Namun,  beberapa  wilayah  yang  mencatat  pertumbuhan  diberi  keleluasaan  untuk  menaikkan
              upah minimum. Ketika dimintai konfirmasi mengenai besaran rata-rata kenaikan upah minimum,
              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Indah
              Anggoro Putri menjelaskan bahwa besaran kenaikan upah minimum belum selesai dan masih
              dihitung.























                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97