Page 155 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 155

UU CIPTA KERJA DINILAI BERTOLAK BELAKANG DENGAN PENINGKATAN
              KESEJAHTERAAN RAKYAT
              JAKARTA,  -  Ketua  Kongres  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI)  Nining  Elitos  menilai,  Undang-
              Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  bertolak  belakang  dengan  keinginan
              pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan lapangan kerja.

              Menurut dia, dengan adanya undang-undang tersebut, banyak perusahaan yang mengurangi
              hak-hak pekerja terutama pada masa pandemi Covid-19.

              "Faktanya apa, perusahaan-perusahaan yang besar, perusahaan-perusahaan yang mampu hari
              ini  semakin  mendegradasikan  hak-hak  para  pekerjanya,"  kata  Nining,  dalam  diskusi  daring,
              Kamis (14/10/2021). Hal itu, kata dia, menjadi bukti UU Cipta Kerja tidak meningkatkan hak dan
              kesejahteraan rakyat.

              Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.Daftarkan email "Jadi omnibus law Cipta
              Kerja yang dikatakan sebagai solusi dari problem tentang persoalan pencipta lapangan kerja,
              kesejahteraan, perlindungan, itu sama sekali bertolak belakang," ujarnya.

              "Bahkan saya meyakini jutaan kaum buruh dipangkas hak-haknya bahkan di PHK, bahkan juga
              banyak sekarang melakukan penawaran pemutusan hubungan kerja untuk menggantikan status
              pekerja tetap menjadi status pekerja alih daya atau outsourcing," ucap dia.

              Berdasarkan  ketentuan  sebelumnya,  yakni  Undang-Undang  Nomor  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan, PKWT maksimal dilakukan selama dua tahun dan dapat diperpanjang kembali
              untuk 1 tahun.

              Namun,  setelah  UU  Cipta  Kerja  berlaku,  jangka  waktu  maksimal  bagi  perusahaan  untuk
              menyelenggarakan kontrak PKWT maksimal menjadi lima tahun.
              Ketentuan  ini  diatur  dalam  aturan  turunan  UU Cipta  Kerja,  yakni  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja,
              Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kemudian, UU
              Cipta  Kerja  juga  tidak  mengatur  dengan  tegas  batasan  kategori  jenis  pekerjaan  yang  boleh
              dialihdayakan.

              Terkait  sejumlah  ketentuan  yang  dianggap  merugikan,  kelompok  buruh  telah  mengajukan
              judicial review UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK). Saat ini prosesnya sudah sampai
              pada tahap pemeriksaan ahli.
























                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160