Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 NOVEMBER 2019
P. 96

Kabupaten Sukoharjo: Rp 1.783.500 naik menjadi Rp 1.938.000  15. Kabupaten
               Sragen: Rp 1.673.500 naik menjadi Rp 1.815.914  16. Kabupaten Karanganyar: Rp
               1.833.000 naik menjadi Rp 1.989.000  17. Kabupaten Wonogiri: Rp 1.655.000 naik
               menjadi Rp 1.797.000  18. Kabupaten Klaten: Rp 1.795.061 naik menjadi Rp
               1.947.821  19. Kota Magelang: Rp 1.707.000 naik menjadi Rp 1.853.000  20.
               Kabupaten Magelang: Rp 1.882.000 naik menjadi Rp 2.042.000  21. Kabupaten
               Purworejo: Rp 1.700.000 naik menjadi Rp 1.845.000  22. Kabupaten Temanggung:
               Rp 1.682.027 naik menjadi Rp 1.825.200  23. Kabupaten Wonosobo: Rp 1.712.500
               naik menjadi Rp 1.859.000  24. Kabupaten Kebumen: Rp 1.686.000 naik menjadi Rp
               1.835.000  25. Kabupaten Banyumas: Rp 1.750.000 naik menjadi Rp 1.900.000  26.
               Kabupaten Cilacap: Rp 1.989.058 naik menjadi Rp 2.158.327  27. Kabupaten
               Banjarnegara: Rp 1.610.000 naik menjadi Rp 1.748.000  28. Kabupaten
               Purbalingga: Rp 1.788.500 naik menjadi Rp 1.940.800  29. Kabupaten Batang: Rp
               1.900.000 naik menjadi Rp 2.061.700  30. Kota Pekalongan: Rp 1.906.922 naik
               menjadi Rp 2.072.000  31. Kabupaten Pekalongan: Rp 1.859.885 naik menjadi Rp
               2.018.161  32. Kabupaten Pemalang: Rp 1.718.000 naik menjadi Rp 1.865.000  33.
               Kota Tegal: Rp 1.762.000 naik menjadi Rp 1.925.000  34. Kabupaten Tegal: Rp
               1.747.000 naik menjadi Rp 1.896.000  35. Kabupaten Brebes: Rp 1.665.850 naik
               menjadi Rp 1.807.614   Apindo Jawa Tengah Sebut Kenaikan UMK 2020 Sudah
               Sesuai Peraturan  Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyebut
               kenikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2020 sebesar 8.51 persen sudah
               sesuai aturan yang ada.

               Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi menyebut kenaikan tersebut sesuai dengan
               Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

               Menurutnya, sejak tahun 2015 kenaikan UMP sudah sejalan dengan angka tingkat
               lanju inflasi tahun berjalan dan pertumbuhan ekonomi.

               Angka ini merupakan hasil kerja dari lembaga pemerintah non kementerian, Badan
               Pusat Statistik (BPS).

               Untuk tahun ini, data BPS menyebut, inflasi nasional sebesar 3,39 persen dan
               pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) sebesar 5,12 persen.

               Sehingga, UMP di tahun 2020 naik sebesar 8.51 persen.


               "Angka itu dikeluarkan BPS," ujar Frans saat dihubungi Tribunnews.com lewat
               sambungan telepon, Sabtu (02/11/2019) lalu.

               Lanjut Frans, kondisi berbeda terjadi saat PP nomor 78 tahun 2015 belum ada.

               Menurutnya saat itu kenaikan UMP/UMK bisa tidak terkontrol.


               Meskipun penetapan UMP/UMK juga menggunakan survei oleh badan yang bernama
               Dewan Pengupahan baik tingkat kota maupun kabupaten.








                                                       Page 95 of 143.
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101