Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2020
P. 58

Title          PT ASABRI DISARANKAN GABUNG KE BPJS TK
                Media Name     republika.co.id
                Pub. Date      14 Januari 2020
                Page/URL       https://www.republika.co.id/berita/q42ym2328/pt-asabri-disarankan-gabu ng-ke-bpjs-tk
                Media Type     Pers Online
                Sentiment      Positive







               Pemerintah disarankan untuk mempercepat bergabungnya PT Asuransi Sosial
               Angkatan Bersenjata RI (Asabri) ke dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
               Ketenagakerjaan (BPJS TK). Tujuannya untuk memperbaiki pengelolaan keuangan
               dan pengawasan di tubuh badan asuransi sosial tersebut.

               Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo, Selasa (14/1), mengatakan kegagalan Asabri
               dalam menempatkan investasi hanya bisa diselesaikan pemerintah, tanpa melalui
               jalur antarbisnis. Hal itu karena Asabri merupakan perusahaan asuransi sosial,
               bukan perusahaan asuransi privat ataupun komersil.

               Status sebagai perusahaan asuransi sosial itu juga yang tidak memungkinkan bagi
               Asabri untuk mendapat investor strategis guna menutupi kebutuhan pendanaan.

               Maka itu, kata Irvan, salah satu opsi penyelesaian masalah di Asabri adalah dengan
               mempercepat penggabungan Asabri ke BPJS TK. Skema ini dianggap lebih mudah,
               karena penggabungan dua badan pemerintah ini bisa dilakukan tanpa proses
               likuidasi.

               "Hanya perlu kajian lebih detail, karena sudah ada peta jalan (road map) untuk
               masuknya Asabri ke BPJS TK. Jadi hanya mempersingkat waktu dari rencana
               sebelumnya di 2029," ujarnya.


               Menurut Irvan, pengawasan Asabri harus lebih ketat karena perusahaan itu
               mengelola dana premi yang besar. Apalagi kebijakan penempatan investasi Asabri
               juga disalurkan ke instrumen saham yang perlu tata kelola objektif untuk memitigasi
               risiko penurunan nilai.

               Dalam waktu dekat, sejalan dengan menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan
               (BPK), kata Irvan, pemerintah harus mampu mengungkapkan aktor intelektual yang
               membuat Asabri merugi karena gagal dalan penempatan investasi.

               "Saat ini, masalah Asabri harus dicari aktor intelektualnya dan dia harus
               mengembalikan dana investasi dari Asabri. Mau tidak mau harus begitu. Karena
               pemerintah tidak mungkin memberikan bailout (dana talangan) sesuai amanat di
               Undang-Undang PPKSK. Dicari investor strategis juga tidak bisa karena itu asuransi
               sosial," ujar dia.






                                                       Page 57 of 203.
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63