Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 OKTOBER 2019
P. 91

Title          CEGAH TENAGA KERJA ILEGAL, PEMPROV JABAR TERAPKAN SISTEM NAVIGASI
               Media Name     detik.com
               Pub. Date      04 Oktober 2019
                              https://news.detik.com/berita-jawa-barat/4734306/cegah-tenaga-kerja-il egal-pemprov-
               Page/URL       jabar-terapkan-sistem-navigasi
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               Bandung  -  Pemprov Jabar bakal membangun Migrant Service Center sebagai
               sebuah sistem pendataan tenaga kerja di luar negeri. Kehadiran sistem ini dibuat
               untuk mencegah maraknya tenaga kerja ilegal di luar negeri.

                Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Ade Afriadi
               mengatakan selama ini pihaknya tidak memiliki data valid mengenai warga yang
               bekerja di luar negeri. Sehingga, menurut dia, dibutuhkan sistem navigasi dalam
               penempatan tenaga kerja.


                "Kita sulitnya perjalanan migran ini bukan setahun dua tahun, ternyata 15 - 20
               tahun lalu. Kita tidak punya data siapa yang diberangkatkan, perusahaan mana,
               user  -nya di mana, karena belajar dari tidak adanya data itu, hadirlah sebuah
               sistem navigasi ini," kata Ade saat acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung
               Sate, Kota Bandung, Jumat (4//10/2019).

                   Menurutnya, saat ini perusahaan tidak boleh lagi melakukan perekrutan langsung
               kepada calon tenaga kerja. Nantinya, Ade menjelaskan, sistem perekrutan tenaga
               kerja dilakukan secara digital seperti perekaman e-KTP.

                "Jadi semua digital, akan masuk sistem. Perusahaan penempatan user melihat di
               sistem nanti data bersangkutan, nantinya sistem itu jadi proses rekrutmen," ujarnya.

                Ade menuturkan pelayanan Jabar Migrant Service Center nanti dimulai dari
               prarekrutmen seperti penelusuran minat dan bakat, sosialisasi, perekrutan hingga
               penempatan di negara tujuan. Tentunya garansi perlindungan juga diberikan.

                "Sampai selesai kontrak kembali lagi ke Indonesia juga jadi sistem navigasi kami.
               Intinya kita memberikan perlindungan kepada WNI yang akan jadi pekerja migran,"
               ucapnya.

                 Ia mengungkapkan persoalan banyaknya tenaga kerja ilegal ini karena
               penyalahgunaan visa. Mereka memanfaatkan visa kunjungan untuk bekerja di luar
               negeri.

                "Jadi kalau mau melarang mereka tidak berangkat tidak bisa karena punya paspor
               dan visa kunjungan, walaupun kenyataan datang ke sana kerja. Hadirnya sistem ini,
               kita lakukan mulai dari preventif," ujar Ade.





                                                       Page 90 of 112.
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96