Page 176 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 MEI 2019
P. 176
Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan ("Permenaker 6/2016"). Peraturan ini terdiri dari 13
pasal dan mulai diberlakukan saat diundangkan, pada tanggal 8 Maret 2016.
Yang berhak menerima THR
Berdasarkan Permenaker 6/2016, yang berhak menerima THR dalam sebuah
perusaahaan adalah buruh atau tenagan kerja yang telah bekerja selama paling
sedikit 1 bulan selama berturut-turut. THR diberikan kepada Pekerja Buruh yang
mempunyai hubungan kerja dengan Pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu
tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
THR wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.
Pekerja/buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak
tertentu dan mengalami pemutusan hubungan kerja terhitung sejak 30 hari sebelum
Hari Raya Keagamaan, berhak atas THR Keagamaan.
Pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, berhak
atas THR Keagamaan pada perusahaan yang baru, apabila dari perusahaan yang
lama Pekerja belum mendapatkan THR Keagamaan. Selain itu, pengusaha yang
terlambat membayar THR Keagamaan kepada Pekerjasebagaimana akan dikenai
denda sebesar 5% dari total THR Keagamaan yang harus dibayar sejak berakhirnya
batas waktu kewajiban Pengusaha untuk membayar.
Besaran THR yang berhak diterima karyawan
Besarnya THR diatur dalam pasal 3 ayat 1 Permenaker No.6/2016. Seperti ini
ketentuannya:
a. Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus
menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah;
b. Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus
tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa
kerja dengan perhitungan:
masa kerja x 1 (satu) bulan upah : 12
Upah 1 bulan terdiri atas komponen upah:
a. upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih (clean wages); atau
b. upah pokok termasuk tunjangan tetap.
Page 175 of 187.