Page 36 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 MEI 2019
P. 36
"Kami akan buka kembali kasus kematian Adelina Lisao. Kami akan ajukan banding
atas putusan Pengadilan Tinggi Pulau Penang," kata Tommy dalam keterangan
tertulis, Minggu (12/5/2019).
Dalam melakukan banding Kejaksaan Agung Malaysia tidak mengajukan dakwaan
baru, melainkan tetap menggunakan dakwaan awal, yakni pembunuhan.
Jaksa Agung Tommy juga memastikan gugatan banding akan disertai bukti bukti
yang lebih kuat, yang menunjukkan keterlibatan majikan atas kematian Adelina.
Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung juga menyampaikan apresiasi kepada
Hanif atas perhatiannya pada kasus Adelina.
Keduanya sepakat harus ada efek jera bagi para majikan di Malaysia yang tidak
memperlakukan pekerja migran Indonesia secara manusiawi dan sesuai ketentuan
hukum. Ke depan, kedua petinggi negara tersebut juga bersepakat untuk
meningkatkan kerja sama perlindungan kepada pekerja migran Indonesia di
Malaysia.
Sebagai informasi, tanggal 18 April lalu, Pengadilan Tinggi Pulau Penang Malaysia
membebaskan M.A.S Ambika (majikan Adelina) dari dakwaan pembunuhan Adelina.
Atas putusan tersebut, Menaker mengajukan protes keras.
"Protes sudah saya sampaikan sejak awal putusan kasus Adelina melalui perwakilan
Indonesia dan jaringan Diaspora Indonesia di Malaysia. Alhamdulillah hari ini bisa
sampaikan langsung dan mendapat respon positif," ungkap Hanif.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif juga mengapresiasi Kejaksaan Agung Malaysia
yang berjanji akan mempercepat pengadilan banding kasus Adelina.
Perlu diketahui, Adelina adalah pekerja migran Indonesia asal Desa Abi, Kecamatan
Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Ia meninggal di Hospital Bukit
Mertajam pada tanggal 11 Februari 2018 karena dianiaya majikannya, Ambika. Tak
hanya menganiaya, majikan berusia 61 tahun itu juga tega membiarkan Adelina tidur
di teras bersama anjingnya hingga beberapa hari. Pemerintah Indonesia mendesak
pengadilan Malaysia memberikan hukuman setimpal kepada pelaku.
Page 35 of 187.