Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 128

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan, pihaknya sudah mengevaluasi
              dan langsung menyupervisi 14 P3MI yang diduga menempatkan PMI positif Covid-19 ke Taiwan
              Kemenaker  turut  menggandeng  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  dan
              Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

              Berdasar hasil supervisi, diperoleh kesimpulan bahwa ada P3MI yang memang tidak mematuhi
              Kepmenaker 294/2020 tentang Pelaksanaan Penempatan PMI pada Masa Adaptasi Kebiasaan
              Baru. Mereka tidak melakukan PCR test kepada calon PMI (CPMI) yang akan diberangkatkan
              "Mereka hanya melakukan rapid test" ujarnya kemarin (18/12).

              Bukan hanya itu, ditemukan pula sejumlah fakta lain. Ada P3MI yang telah melakukan PCR test,
              tetapi bukan ke sarana kesehatan (sarkes) yang ditunjuk Kemenkes. Selain itu, ada yang telah
              melakukan PCR test kepada CPMI-nya, tetapi selanjutnya tidak ada pemisahan tempat antara
              yang telah dan belum dites PCR Kemenaker pun telah mengeluarkan rekomendasi sanksi sesuai
              dengan aturan." Ada enam P3MI yang lalai. Berdasar aturan, kami sudah mengeluarkan surat
              peringatan untuk minta dilakukan pembenahan sesuai dengan rekomendasi dari tim evaluasi,"
              paparnya.
              Enam perusahaan itu diberi waktu palinglama sebulan untuk melakukan pembenahan. Bila dalam
              kurun waku tersebut tidak melaksanakan rekomendasi, P3MI bakal dikenai sanksi skors. Ida
              menegaskan,  kebijakan  itu  dibuat  untuk  mencegah  pelanggaran  terulang.  Pengawasan
              selanjutnya makin diintensifkan dengan melibatkan tim evaluasi yang sudah ada.
              Meski begitu, menurut Ida, sebetulnya P3MI tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab, pihak
              Taiwan selama ini tidak mensyaratkan PCR test bagi tenaga kerj a asing (TKA). Karena itu, PMI
              sangat rentan dan mungkin tertular Covid-19 saat berada di perjalanan. Baik itu ketika di dalam
              pesawat maupun saat tiba di Taiwan.

              "Mengingat, saat tiba di bandara Taiwan, PMI dikumpulkan dengan pekerja migran lainnya untuk
              mengisi formulir data diri," jelas politikus PKB tersebut. Setelah itu, mereka baru diantarkan ke
              tempat karantina untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.
              Kemenaker  bersama  BP2MI  telah  melakukan  bilateral  meeting  dengan  perwakilan  Taiwan  di
              Indonesia, Taipei Economic and Trade Office (TETO). Dalam pertemuan tersebut, pemerintah
              menyampaikan  beberapa  poin  keberatan  sekaligus  membahas  langkah-langkah  perbaikan ke
              depan. Termasuk hasil supervisi tim evaluasi.
              Namun, menurut Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN)
              Eva Trisiana, hingga kemarin belum ada tanggapan resmi dari Taiwan terkait dengan apa yang
              telah  disampaikan  Indonesia.  "Kami  belum  menerima  kembali  tanggapan  resmi  dari  pihak
              Taiwan," ungkapnya. (mia/cl4/oni)























                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133