Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 13

Pemerintah akan memanfaatkan kesempatan dari 23 negara yang telah membuka masuknya
              tenaga kerja asing untuk perluasan, penempatan, dan pelindungan pekerja migran Indonesia di
              luar negeri.

              "Kami akan memanfaatkan kesempatan dari 23 negara yang telah membuka masuknya tenaga
              kerja  asing,"  kata  Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  Benny
              Ramdhani kepada Koran Jakarta, Minggu (20/12).

              Dalam  proses  pengiriman  pekerja  migran  ini.  tambah  Benny,  keselamatan,  kemerdekaan,
              keberdayaan, kesejahteraan pekerja migran adalah hukum tertinggi. Ini dibuktikan oleh negara
              sekalipun yang diberangkatkan secara illegal.

              Pandemi  Covid-19  turut  memberikan  dampak  terhadap  pekerja  migran.  Benny  menekankan
              negara tetap memberikan pelindungan dan pelayanan bagi pekerja migran Indonesia, sekalipun
              mereka berangkat melalui jalur nonprosedural.

              "Semua  dalam tanggungan  negara,  90  persen kepulangan  jenazah  maupun  yang  sakit  yang
              diberangkatan secara ilegal," kata Benny.

              Beri Pelayanan

              Benny memastikan negara akan terus bekerja dan memberikan pelayanan kepada setiap warga
              negara, termasuk para pekerja migran Indonesia.

              Sementara itu. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyebut Kemnaker sudah
              melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penempatan dan pelindungan pekerja migran
              Indonesia.

              Perlindungan  tersebut,  tambah  Menaker,  di  antaranya  bekerja  sama  dengan  BPJS
              Ketenagakerjaan untuk memberikan bantuan masker untuk pekerja migran Indonesia di Hong
              Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Brunei Darussalam.

              Kemnaker  juga  memberikan  bantuan  bahan  pokok  kepada  pekerja  migran  Indonesia  yang
              terdampak  Covid-19  di  negara-negara  penempatan  dan  pengalokasian  program  perluasan
              kesempatan kerja bagi CPMI atau pekerja migran Indonesia dan anggota keluarganya. Bantuan
              tersebut  berupa  program  padat  karya  infrastruktur,  padat  karya  produktif,  inkubasi  bisnis,
              teknologi tepat guna, dan tenaga kerja mandiri.

              "Bekerja,  baik  di  dalam  maupun  di  luar  negeri,  merupakan  hak  asasi  manusia  yang  wajib
              dijunjung tinggi, dihormati, dan dijamin penegakannya sebagaimana diamanatkan dalam UUD
              1945," jelasnya.

              Sekretaris  Jenderal  Kemnaker,  Anwar  Sanusi,  menyampaikan  pemerintah  terus  berupaya
              menciptakan proses migrasiyangaman, nyaman, dan memberikan kepastian kesejahteraan bagi
              pekerja migran. Baik dari proses prapenempatan, selama penempatan, dan pascapenempatan.

              "Kita siapkan para pekerja ini agar memiliki kompetensi pengetahuan terkait dengan negara di
              mana mereka akan ditempatkan," katanya.

              Anwar  menambahkan  dalam  memberikan  kepastian  pelindungan,  pihaknya  bekerja  sama
              dengan Kementerian Luar Negeri terus mengoptimalkan fungsi Atase Ketenagakerjaan. "Ketika
              dia  pulang  nyaman  tentunya  kita  ingin  modal  yang  sudah  dikumpulkan  betul-betul  bisa
              digunakan," tandasnya.

              ruf/N-3


                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18