Page 40 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 NOVEMBER 2019
P. 40
Aris menjelaskan make competent yakni bagaimana Polteknaker menerapkan
mahasiswa dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan. Karena kompetensi
bukan hanya dari sisi pengetahuan, tapi juga psikomotorik dan afektif (nilai dan
sikap).
Kedua, make confident, yakni bagaimana merancang Intended curriculum dan
hidden curriculum agar bisa menjadikan mahasiswa memiliki sikap percaya diri di
lingkungan kampus dan luar kampus. "Salah satu bekal percaya diri yakni
kemampuan penguasaan bahasa," kata Aris.
"Ketiga, make connected. Terhubung dengan dunia luar dan dunia kerja. Bisa
dikembangkan bursa kerja khusus yang akan terhubung di Kemnaker di e-bursa dan
informasi pasar kerja," lanjut Aris Wahyudi.
Aris Wahyudi mengatakan kegiatan Dies Natalis Polteknaker didedikasikan dalam
rangka mengawal agar urusan Ketenegakerjaan ke depan, semakin sentris. Karena
selama ini, urusan ketenagakerjaan banyak dianggap hanya sebagai isu-isu
pinggiran, residual yang merupakan sisa-sisa atau dari masalah-masalah
sebelumnya.
"Ke depan urusan ketenagakerjaan harus bisa ke tengah (mainstream). Untuk bisa ke
tengah, maka harus bisa main juga hulu, dengan menyiapkan SDM-SDM yang akan
mengawal atau berkiprah di dunia ketenagakerjaan," ujarnya.
Aris Wahyudi mengungkapkan Polteknaker didirikan sejatinya tidak hanya untuk
mengisi pekerjaan-pekerjaan atau jabatan di Kemnaker, tapi juga untuk pekerjaan-
pekerjaan bagi stakeholder ketenagakerjaan. Bagaimana ketenagakerjaan bisa
berkontribusi menyiapkan SDM-SDM di dunia usaha dan dunia industri. Baik dengan
Page 39 of 135.