Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2019
P. 51
berwarna hitam.
"Aku lagi di samping. Ada asap. Curiga, saya coba ke sana. Ya Allah, api sudah
membakar rumah tersebut. Aku lemas, dan memutuskan untuk kembali ke rumah.
Nafas terasa sesak," ungkapnya, Jumat (21/6/2019) malam.
Informasi yang dihimpun, Yunita sudah beberapa tahun bekerja di perakitan mancis
gas tersebut.
Hal tersebut dilakukan menurut penjelasan Kardiman untuk membantu
perekonomian keluarga.
Kardiman yang merupakan Abang dari mertua perempuan Yunita ini menjelaskan
bahwa suami korban sedang menuju ke Binjai.
"Lakik Yunita ini kerjanya sebagai buruh bangunan. Ia sedang bekerja di Sibolga.
Memang ia biasa merantau-rantau. Ya ini demi bisa menyekolahkan anak-anaknya,"
katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Kardiman, usai kejadian, dirinya menghubungi suami Yunita
dan menyuruh untuk pulang.
"Saya tidak ada jelaskan. Yang jelas saya bilang kau (Rusmanto, suami Yunita)
harus pulang. Apapun ceritanya harus pulang sekarang juga. Jadi berangkat
Rusmanto. Kabar terakhir saya dengar ia sudah sampai di Prapat," jelasnya.
Jenazah ketiga korban direncanakan akan disemayamkan secepatnya.
"Kalau sudah tidak, dan tidak ada lagi yang ditunggu. Kami langsung
kuburkan,"pungkasnya.
Kehilangan tunangan Bagas Efendi (19) untuk bisa menjalani hidup bersama Hairani
(22) tunangannya dalam satu atap, kandas.
Setelah kekasihnya Hairani warga Jalan Perdamaian, Kabupatan Langkat yang
merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara, dikabarkan menjadi salah satu korban,
dalam kebakaran Pabrik Mancis di Langkat pada Jumat (21/6/2019) siang, yang
merenggut 30 orang korban jiwa.
Rasa sedih bercampur haru berkecamuk di dalam hati Bagas. Mahligai rumah
tangga yang semestinya terlaksana pada tahun 2020 telah pupus.
Bagas bercerita bahwa pada 2 Januari 2019 lalu, dirinya memberanikan diri
melangkah ke jenjang yang lebih jauh dalam hubungan kasihnya dengan Hairani.
Ia dan kekasihnya Rani melaksanakan tunangan sebelum menjalani bahtera rumah
tangga.
Page 50 of 352.