Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2019
P. 93

Title          AKIBAT LEMAHNYA PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
               Media Name     jawapos.com
               Pub. Date      23 Juni 2019
                              https://www.jawapos.com/nasional/23/06/2019/akibat-lemahnya-pengawas-k
               Page/URL
                              etenagakerjaan/
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive






               Kebakaran pabrik korek gas di Binjai seakan membuka mata bahwa pengawasan
               ketenagakerjaan masih lemah. Komisi IX DPR berjanji merevisi Undang-Undang
               Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

               Janji itu disampaikan Ketua Komisi IX Dede Yusuf kemarin (22/6). Dia
               mengungkapkan, UU 23/2014 tentang Pemerintah Daerah menimbulkan masalah
               karena memberikan kewenangan pengawasan ketenagakerjaan kepada pemerintah
               provinsi (pemprov). Padahal, pengawas lapangan dari pemprov kurang bisa
               menjangkau industri maupun badan usaha yang diberi izin oleh bupati/wali kota.
               "Kami sedang meminta pemerintah untuk menarik kembali pengawas
               ketenagakerjaan ke kabupaten/kota. Komisi IX juga merencanakan merevisi UU
               Nomor 1 Tahun 1970 tentang K3," kata Dede kepada Jawa Pos kemarin.

               Dede belum bisa menjelaskan secara terperinci poin-poin revisi UU itu. Namun, dia
               menegaskan, akan ada pengetatan sanksi jika pengusaha melakukan pelanggaran
               terhadap K3. "Kalau di UU sekarang, sanksi denda hanya Rp 1 juta. Kami mau
               minimal Rp 1 miliar atau pidana," tegasnya.

               Menurut Dede, jika kewenangan pengawasan sudah kembali ke kabupaten/kota,
               dinas-dinas tersebut punya kebebasan untuk menyusun sendiri tim. Saat ini hanya
               ada 10-20 pengawas ketenagakerjaan di setiap provinsi. Jumlah tersebut terlalu
               kecil jika dibandingkan dengan wilayah pengawasan yang mencapai puluhan
               kabupaten/kota. "Tidak perlu lagi dari provinsi. Nggak akan efektif juga," katanya.

               Sebelumnya, pengawas ketenagakerjaan ditarik ke provinsi karena persoalan
               profesionalitas. Pengawas dianggap kerap tidak independen dan cenderung
               "dikendalikan" kepala daerah. Namun, Dede menganggap semua satuan kerja
               perangkat daeArah (SKPD) memiliki potensi yang sama. "Tentu ada sanksi menanti
               kepala daerah yang menyalahgunakan kewenangannya," jelas Dede.

               Revisi UU K3 akan memuat peraturan tentang batasan usaha yang pemiliknya harus
               mematuhi K3. Usaha apa pun, baik besar maupun kecil yang mempekerjakan
               pegawai lebih dari 10 orang, kata Dede, wajib mematuhi aturan K3. "K3 ini urusan
               pekerjanya, bukan konteks industri," ingatnya.

               Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menegaskan,
               kebakaran pabrik macis di Binjai adalah bukti bahwa pemerintah gagal mengambil





                                                       Page 92 of 352.
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98