Page 139 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2021
P. 139
"Inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan karena
perempuan lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki," ucapnya.
Dikatakan, pekerja perempuan pun harus proaktif berdialog, menyosialisasikan ke kalangan
pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan, agar tidak terjadi
kekerasan dan pelecehan.
"Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan
atau pelecehan menjadi tertutup," imbuhnya Sosialisasi anti-kekerasan atau pelecehan juga
perlu dilakukan di luar tempat kerja, seperti keluarga dan lingkungan sosialnya. Dengan
demikian, perempuan dapat merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.
"Sesuai arahan Menaker Bu Ida Fauziyah, kalau perusahaan punya komitmen, orang tidak berani
macam-macam melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," tegasnya.
Kemnaker sendiri, kata Anwar, juga telah berpedoman kepada sustainable development goals
(SDGs) mengenai pengarusutamaan gender dan promosi pekerjaan yang layak dan
mencerminkan adanya kerangka dan standar internasional yang mengatur kesetaraan gender;
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW); Deklarasi
Beijing dan Mimbar Aksi untuk Pemberdayaan Perempuan; Konvensi inti ILO; serta Deklarasi,
Konsensus dan Rencana Kerja ASEAN.
Semua pedoman dan kebijakan tersebut dihasilkan dari dialog-dialog sosial, yang dilakukan
antara pemerintah dan organisasi sebagai rujukan dalam penyusunan strategi khusus Kemnaker.
"Kami berharap strategi ini dapat bermanfaat bagi transformasi Indonesia yang lebih produktif
dan kompetitif dengan memajukan kesetaraan gender dan perlakuan yang sama bagi semua
pekerja perempuan dan laki-laki," pungkasnya.
138