Page 73 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2021
P. 73

INDONESIA DAN INGGRIS BAHAS KERJA SAMA BILATERAL BIDANG
              KETENAGAKERJAAN
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menerima kunjungan Therese Coffey selaku
              Sekretaris  Negara  Departemen  Pekerjaan  dan  Pensiun  Inggris  di  Kantor  Kemnaker,  Jakarta,
              Kamis (21/10).

              Dalam  pertemuan  hampir  60  menit  tersebut,  keduanya  mendiskusikan  berbagai  peluang
              peningkatan  kerja  sama  dan  kolaborasi  antar  kedua  negara,  khususnya  di  bidang
              Ketenagakerjaan.

              Ida  Fauziyah  mengatakan  saat  ini,  Indonesia  sedang  mengembangkan  sistem  monitoring
              pengawasan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berbasis digital. Mengingat Inggris
              telah mengembangkan dan mengimplementasikan mobile laboratory unit, hal ini dapat menjadi
              best practices bagi pengembangan sistem monitoring pengawasan bidang K3 berbasis digital
              untuk diterapkan di Indonesia.
              "Diharapkan  penerapan sistem  monitoring  berbasis  digital  ini  dapat  memberikan  kemudahan
              pelaksanaan  fungsi  pengawasan  ketenagakerjaan  di  Indonesia,"  kata  Ida  Fauziyah  dalam
              pertemuan  bilateral  bertema  Indonesia  G20  Presidency  Priorities  for  2022  (Isu  Prioritas
              Presidensi  G20  Indonesia  Tahun  2022)  dan  Inclusive  Labour  Markets  Disability  Employment
              (Pasar Kerja yang Inklusif bagi Pekerja Disabilitas) tersebut.

              Pemerintah Indonesia, kata Menaker Ida, berharap pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3
              di Indonesia dapat menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan
              dan pelayanan pengujian lingkungan kerja untuk berani melakukan perubahan menuju trust-
              based culture (budaya berbasis kepercayaan).

              "Saya  percaya,  dengan  dukungan  Dr.  Therese  beserta  tim,  kerja  sama  antara  Pemerintah
              Indonesia dan Pemerintah Inggris, khususnya di bidang ketenagakerjaan dapat lebih meningkat
              dan berkembang," kata Ida Fauziyah.

              Ida  Fauziyah  mengungkapkan,  Pemerintah  Indonesia  telah  menjalin  hubungan  diplomatik
              dengan Pemerintah Inggris sejak tahun 1949. Indonesia dan Inggris juga merupakan negara
              yang tergabung dalam G20 dan isu mengenai ketenagakerjaan menjadi salah satu perhatian
              utama  dalam  upaya  untuk  mewujudkan  prioritas  negara  anggota  G20.  Yakni,  pertumbuhan
              global yang kuat, berkelanjutan dan berimbang, serta inklusif.

              Ida Fauziyah menambahkan, pada pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Perburuhan Negara
              G20 di Catania, Italia, pada Juni 2020 lalu, Pemerintah Indonesia berkesempatan melakukan
              pertemuan  bilateral  dengan  Pemerintah  Inggris.  Pada  pertemuan  ini,  Pemerintah  Inggris
              mengutarakan untuk memberikan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia.

              "Dukungan diberikan khususnya pada isu Inclusive Labour Market and Job Quotas for People
              with Disabilities (pasar tenaga kerja inklusif dan kuota kerja untuk penyandang disabilitas) dan
              Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (pengembangan kapasitas
              manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan)," kata Ida Fauziyah.


              Terkait isu prioritas Inclusive Labour Market and Job Quotas for People with Disabilities, lanjut
              Ida Fauziyah, diperlukan studi dan benchmarking dengan beberapa negara G20, khususnya di
              Inggris  untuk  memperdalam  pemahaman  tentang  tiga  hal.  Yaitu  kondisi  dan  tantangan
              partisipasi penyandang disabilitas di pasar kerja; perspektif para penyandang disabilitas dalam
              partisipasinya  di  pasar  kerja;  dan  perspektif  pemberi  kerja  terhadap  partisipasi  penyandang
              disabilitas di pasar kerja.


                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78