Page 175 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 175

MALAYSIA BUTUH BANYAK PASOKAN TKI UNTUK PEKEBUNAN SAWIT DAN ART

              Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemnaker) menyatakan negara Malaysia saat ini tengah membutuhkan banyak tenaga kerja
              dari Indonesia.

              Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan, Malaysia masih membutuhkan banyak
              sekali pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di sektor kelapa sawit dan pekerja domestik.

              Pemerintah RI saat ini tengah mematangkan perjanjian atau MoU perlindungan pekerja migran
              dengan Pemerintah Malaysia.

              "Ini momentum bagi kita. Saat ini mereka sedang butuh, oleh karena itu kita meningkatkan
              leverage daya tawar untuk memberikan perlindungan lebih. Karena memang kita memiliki posisi
              tawar yang cukup bagus. Ini beberapa hal yang saat ini kita dorong," kata Anwar di acara diskusi
              publik yang diselenggarakan Migrant Care, Rabu (22/12/2021).

              Anwar mengatakan saat ini permintaan penempatan PMI masih sangat banyak, terutama dari
              negara-negara  yang  selama  ini  cukup  tergantung  dari  yang  namanya  supply  tenaga  kerja
              Indonesia.

              Misalnya  saja  Malaysia, Korea  Selatan,  Taiwan, negara-negara  di  Timur  Tengah dan  bahkan
              negara-negara baru di Eropa Timur dan sebagian negara eropa Australia.

              Anwar mengatakan, dari sisi regulasi pemerintah telah mengeluarkan banyak aturan yang pada
              intinya memberikan perlindungan kepada para PMI agar mereka mendapatkan payung hukum
              yang jelas ketika bekerja di luar negeri.

              Apalagi  dunia  saat  ini  masih  dalam  situasi  pandemi  Covid-19,  dan  ancaman  "Kita  juga
              menerbitkan SOP pelaksanaan protokol kesehatan dalam proses pelatihan calon PMI ataupun
              penempatan  PMI.  Misalnya  kita  mendetailkan  protokol  kesehatan  yang  tertuang  dari
              Kepmenaker 294 tentang penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru dengan merujuk
              pada surat edaran Satgas Covid-19," kata Anwar.

              Pemerintah  saat  ini  tengah  mengebut  penyelesaian  revisi  MoU  penempatan  PMI  dengan
              sejumlah negara penempatan, seperti Malaysia, Korea dan Taiwan.

              Anwar mengatakan pada intinya penyelasaian MoU tersebut memberikan keuntungan bagi PMI
              dan perlindungan hak-hak PMI.

              Di  dalam  negeri  sendiri,  pemerintah  tengah  melakukan  penguatan  koordinasi  antar
              kementerian/lembaga yang lebih menjelaskan tugas dan fungsi terkait perlindungan PMI.

              "Ada empat hal yang kita lakukan. Pertama penguatan regulasi, kemudian penguatan koordinasi
              dan kerja sama di dalam dan luar negeri yang lebih menjelaskan siapa yang mengurusi bidang
              ini, pusat atau daerahkah," ujarnya.
              "Ketiga, adalah sistem yang terintegrasi terkait penempatan dan perlindungan PMI dari pusat
              hingga  ke  daerah  lewat  satu  data  perlindungan.  Kemudian  keempat,  pencegahan  dan
              penanganan permasalahan PMI," kata dia.








                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180