Page 235 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 235

HITUNGAN BAPPENAS: UMP NAIK 5 PERSEN AGAR DONGKRAK PERTUMBUHAN
              EKONOMI
              Kebijakan teranyar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal besaran upah minimum provinsi
              ( UMP ) tahun 2022 menuai polemik. Langkah Anies menaikkan UMP menjadi 5,1 persen masih
              menimbulkan pro kontra.

              Kebijakan tersebut di satu sisi membuat para buruh semringah, namun membuat pengusaha
              gerah.  Bahkan  Kementerian  Ketenagakerjaan  pun  kembali  meminta  agar  kepala  daerah
              mengikuti aturan yang telah ditetapkan, serta mempertimbangkan kemampuan pengusaha.

              Sebelum  Anies  memutuskan  kenaikan  upah  jadi  5,1  persen,  Menteri  PPN/Kepala  Bappenas
              Suharso  Monoarfa  pernah  menyampaikan  perhitungan  soal  dampak  kenaikan  UMP  terhadap
              pertumbuhan  ekonomi.  Hal  itu  dijelaskan  Suharso  dalam  Talkshow  Interaktif  yang  digelar
              Otoritas Jasa Keuangan pada 26 November 2021.

              "Saya  mungkin  punya  pendapat  yang  lain  terhadap  misalnya  kenaikan  upah  buruh  yang
              minimum itu. Saya berdiskusi dengan salah satu entrepreneur Indonesia yang terkemuka, saya
              kira orang yang patut dihargai, dihormati," ujar Suharso, dikutip kumparan pada Rabu (22/12).

              Suharso  mengatakan,  sosok  pengusaha  yang  dimintai  pendapat  tersebut  menyatakan  tidak
              mungkin  kenaikan  UMP  hanya  sebesar  1  persen  saja.  Sejalan  dengan  itu,  Bappenas  pun
              menghitung  besaran  kenaikan  UMP  5  persen  dapat  mendongkrak  konsumsi  masyarakat,
              khususnya buruh sebesar Rp 180 triliun.

              Angka  ini,  kata  Suharso,  setidaknya  menjadi  pengerek  pertumbuhan  konsumsi  sebesar  5,2
              persen. Dengan demikian, secara otomatis pertumbuhan ekonomi yang ditopang konsumsi juga
              bakalan terdongkrak.

              "Kami  di  Bappenas  menghitung  kalau  naiknya  saja  misal  rata-rata  5  persen,  itu  dia  akan
              memompa disposal, pengeluaran dan menambah consumption kira-kira sama Rp 180 triliun per
              tahun," ujarnya.

              "Jadi kalau 56 persen saja dari GDP adalah konsumsi, dengan kenaikan itu saja itu 2,3 persen
              (pertumbuhan ekonomi) sudah ada di tangan. Apalagi PPN akan naik 1 persen, ini saya kira perlu
              kita pikirkan," pungkas Suharso.






























                                                           234
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240