Page 245 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 245

KEPALA BAPPENAS SEBUT KENAIKAN UMP DKI DORONG PERTUMBUHAN
              KONSUMSI
              JAKARTA--Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menilai kebijakan kenaikan Upah
              Minimum  Provinsi  DKI  Jakarta  sebesar  5,1  persen  bisa  memberikan  bantalan  pertumbuhan
              konsumsi. Suharso memprediksi setidaknya ada bantalan pertumbuhan konsumsi 5,2 persen dari
              kenaikan UMP DKI Jakarta.

              "Jadi kalau 56 persen saja dari GDP kita itu adalah consumption kenaikan itu saja 2,3 persen
              sudah ada di tangan. Apalagi PPN akan naik satu persen, ini saya kira perlu dipikirkan," tutur
              Suharso, dalam keterangan Rabu (22/12).

              Kepala  Bappenas  menambahkan,  besaran  kenaikan  UMP  itu  dapat  mendorong  konsumsi
              masyarakat  hingga  sebesar  Rp  180  triliun  per  tahun.  Menurutnya,  hal  itu  juga  akan
              menguntungkan  pengusaha.  Ketua  Umum  Partai  Persatuan  Pembangunan  (PPP)  ini
              menegaskan, konsumsi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
              "Kami di Bappenas menghitung kalau naiknya saja rata-rata bisa lima persen itu akan memompa
              disposal pengeluaran dari menambah konsumsi itu kira-kira sama dengan Rp 180 triliun per
              tahun," ujarnya.

              Suharso menegaskan, jika kenaikan UMP sendiri tidak mungkin hanya sebesar satu persen. Ia
              mengaku mendapatkan pandangan itu setelah berdiskusi dengan salah satu pengusaha ternama
              di Indonesia. Kepala Bappenas mengaku optimistis kenaikan UMP sebesar 5,1 persen DKI Jakarta
              juga akan berdampak baik kepada pengusaha.

              "Saya menaruh harapan perbankan bisa melakukan dakwah pembangunan seperti ini kepada
              pengusaha bahwa ini perlu karena ini resiprokal, akan membalik kok, Akhirnya produk-produk
              itu akan bertambah, akan menggerakkan demand," tegasnya.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, alasan Pemprov DKI Jakarta
              untuk menaikan UMP DKI pada 2022 sebesar 5,1 persen didasari rasa keadilan. Anies mengaku,
              pada  2020  saja,  ketika  ekonomi  Indonesia  terpuruk,  formula  UMP  yang  dibuat  Kementerian
              Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk wilayah DKI Jakarta bisa naik 3,3 persen untuk upah di tahun
              2021.
              Anies mengaku heran, dengan kondisi ekonomi domestik yang mulai membaik, justru formula
              kenaikan upah yang dibuat Kemenaker untuk tahun 2022 justru hanya menghasilkan kenaikan
              upah minimum 0,8 persen. Apalagi kenaikan UMP di DKI Jakarta sebelum masa pandemi, secara
              rerata bisa tembus 8,6 persen. Menurut Gubernur DKI Jakarta, wajar jika UMP DKI Jakarta untuk
              tahun 2022 naik sebesar 5,1 persen.

              "Ini bukan cuma mengganggu rasa keadilan, tetapi seakan ada ketidakwajaran. Dimana saat
              kondisi ekonomi meningkat, tetapi kenaikan UMP malah menurun," tutur Anies.
















                                                           244
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250