Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2020
P. 103

Laporan Global Competitiveness Tahun 2017/2018 menyebutkan, faktor yang paling
               utama menghambat berusaha di Indonesia adalah korupsi, inefisiensi birokrasi
               pemerintahan, ketertinggalan infrastruktur, dan beberapa faktor lainnya. Untuk itu
               diperlukan penataan ulang regulasi dan birokrasi secara fundamental, terutama
               untuk mengatasi hambatan korupsi dan birokrasi.

               Misalnya dengan UU Cipta Kerja, bisnis proses untuk bangunan sederhana misalnya
               dua tingkat cukup dengan penerapan standar dan prototipe bangunan yang
               ditetapkan oleh pemerintah. Selanjutnya pelaku usaha hanya menyatakan akan
               memenuhi standar dan sistem elektronik menerbitkan komitmen pemenuhan
               standar dari prototipe bangunan yang telah ditetapkan, secara otomatis. Petugas
               (birokrasi) hanya melakukan pengawasan di lapangan untuk pemenuhan standar
               tersebut.


               "Selain itu, untuk kepastian, kemudahan, dan keadilan berusaha bagi pelaku
               UMMK), mereka cukup hanya dengan mendaftarkan dalam sistem elektronik yang
               akan dibantu oleh pemerintah dan pihak terkait lainnya," tambahnya.

               Hal sama disampaikan pakar hukum Universitas Tarumanegara, Ahmad Redi. Dia
               berpendapat, Omnibus Law adalah suatu teknik untuk menyederhanakan peraturan
               perundang-undangan agar memiliki dampak positif yang bisa segera didapat. "Ada 7
               juta pengangguran di Indonesia. Setiap tahun pengangguran bertambah. Jika
               melakukan business as usual, bangsa Indonesia akan sulit untuk memenuhi target
               kesejahteraan," timpalnya.Salah satu keunggulan metode RUU Omnibus Law ialah
               kepraktisan untuk mengoreksi banyak regulasi bermasalah. "Meningkatkan
               kecepatan dalam penyusunan undang-undang, dengan menyusun sebuah Omnibus
               Law, sekaligus mengoreksi undang-undang bermasalah yang sedang berlaku,"
               katanya.

               Dia menegaskan, banyak isu yang beredar di masyarakat yang tidak benar terkait
               Omnibus Law, utamanya terkait perburuhan. "Seperti penghapusan UMR,
               penghapusan cuti nikah, padahal itu hanya  hoax  , Omnibus Law tidak menghapus
               itu," tukasnya.


               Begitu pula dengan penghapusan IMB. "Padahal untuk membangun sebuah gedung
               tetap harus memiliki IMB terlebih dahulu," tambahnya.


               Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Diskominfo Kota Depok, Miriawan,
               menambahkan, Omnibus Law yang biasa disebut sebagai  omnibus bill  merupakan
               undang-undang yang mencakup sejumlah topik beragam. Ini merupakan metode
               menggabungkan beberapa aturan UU yang substansinya berbeda, menjadi
               peraturan besar yang berfungsi sebagai  umbrella act  atau payung hukum  .

               "Tentunya diiringi pencabutan beberapa aturan tertentu. Contohnya Irlandia yang
               telah mencabut kurang lebih 3.225 undang-undang untuk membuat UU baru pada
               2008," imbuhnya.

               (mim).




                                                      Page 102 of 107.
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108