Page 387 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 387

UEA BUKA LOWONGAN TENAGA PERAWAT DAN PARAMEDIS CUKUP BANYAK,
              BERMINAT?
              JAKARTA,:  Pemerintah  Persatuan  Emirat  Arab  (UEA)  menawarkan  kerja  sama  penempatan
              tenaga kerja profesional dan pemagangan kepada Pemerintah Indonesia. Tenaga kerja yang
              banyak dibutuhkan, yakni perawat, paramedis, dan asisten kesehatan dengan standar kualifikasi
              yang telah ditetapkan UEA.

              "Mereka  (UEA)  perlu  banyak  tenaga  kerja  perawat  dan  paramedis.  Ini  bisa  dikerjasamakan
              nantinya, baik skema penempatan maupun pemagangan," ujar Direktur Bina Penyelenggaraan
              Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker Muhammad Ali di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

              Ali Hapsah menjelaskan, untuk menangkap peluang kerja dari UEA tersebut, pihaknya memiliki
              dua opsi. Pertama, untuk meningkatkan standar tenaga kerja yang dibutuhkan UEA, pihaknya
              menawarkan  kerja  sama  peningkatan  kompetensi  para  calon  tenaga  kerja  agar  mampu
              memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sebelum penempatan.
              "Keterampilan  yang perlu  ditingkatkan  adalah  selain  kemampuan dasar  bahasa  Inggris,  juga
              kemampuan  teknis.  Setelah  sesuai  kriteria  yang  diinginkan,  calon  pekerja  migran  Indonesia
              (CPMI) baru dibawa ke sini," kata Ali Hapsah.

              Opsi kedua lanjut Ali Hapsah, yakni merekrut tenaga kerja yang secara persyaratan dasar sudah
              terpenuhi, tetapi belum sampai pada level yang diharapkan UEA. Para tenaga kerja itu dibawa
              ke UEA sebagai peserta magang hingga kompetensinya mencapai level yang dibutuhkan.

              "Ketika sudah mencapai level yang diinginkan, barulah dikonversi menjadi pekerja permanen.
              Tadi  kami  sudah  sepakat,  dan  meminta  ambassador  untuk  membicarakan  dengan  Menteri
              Kesehatan di UEA untuk merealisasikan rencana kerja sama tersebut," ujarnya.

              Ali  Hapsah  mengatakan,  langkah  selanjutnya  tinggal  Dubes  Indonesia  di  UEA  untuk
              mengkomunikasikan rencana kerja sama ini kepada pihak terkait di UEA, agar segera mungkin
              ditindaklanjuti melalui skema pemagangan atau penempatan tenaga kerja.

              "Prinsipnya ini menjadi bagian yang perlu dibicarakan lebih lanjut di Indonesia karena baik skema
              magang maupun penempatan, keduanya menggunakan visa kerja. UEA tidak kenal visa training.
              Nah, kita perlu arahan pimpinan di Kemnaker terkait hal ini, magang dengan menggunakan visa
              kerja," ujar Ali. kbc 10.





























                                                           386
   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392