Page 120 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 120

PENGUSAHA OPTIMISTIS PENETAPAN UPAH MINIMUM DAPAT MENINGKATKAN
              INVESTASI
              Wakil Ketua  Umum  Bidang  Ketenagakerjaan  KADIN  Indonesia,  Adi Mahfudz  Wuhadji optimis
              kebijakan pengupahan saat ini mampu berdampak pada meningkatnya investasi. Baik dari sisi
              penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

              "Tentu saja, hal adanya jaminan dan kepastian Hubungan Industrial yang harmonis, terutama
              hal Kepastian Upah Pekerja, dengan begitu Investor tidak timbul asumsi dan tanda tanya, bahwa
              Upah sudah ada kepastian sesuai dengan regulasi," ujar Adi saat dihubungi, Kamis (2/12).

              Adi  mengapresiasi  kabupaten/kota  yang  penetapan  upahnya  sesuai  PP  36/2021  tentang
              Pengupahan. Apalagi, pasca putusan Mahkamah Konstitusi dan pernyataan Presiden RI yang
              mengatakan  bahwa  UU nomor  11  tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  masih  berlaku.  Termasuk
              aturan pelaksananya.

              "Kami selalu wanti-wanti tolong bapak gubernur menetapkan (upah minimum) itu sesuai regulasi
              yang ada. Tentu pijakannya PP 36/2021 karena PP tersebut masih berlaku, sama sekali walau
              ada keputusan MK dimaksud, tidak ada substansi apapun dari pasal ke pasal, termasuk itu juga
              ada dari bapak presiden kita untuk menjamin hal itu bahwa regulasi yang terkait dengan UU
              Cipta Kerja masih berlaku," jelas Adi.
              Lebih  lanjut  Adi  menilai  terdapat  dua  kemungkinan  sebab  UMK  2022  tidak  naik  di  sejumlah
              daerah. Pertama, kemungkinan nilai inflasi minus di daerah tersebut. Kedua, karena rekomendasi
              dari kabupaten/kota tersebut yang merekomendasikan UMK 2022 sama dengan UMK 2021 sesuai
              formula perhitungan yang terdapat dalam PP 36/2021.

              "Tentu kita bisa naik saja sudah bersyukur, kita kan semuanya taat regulasi. Bukan masalah
              turun naik," tutur Adi.

              Adi  mengatakan,  hadirnya  pemerintah  melalui  regulasi  memastikan  kepastian  hukum,
              keberlangsungan  usaha  dan  perlindungan  pekerja.  Ia  mencontohkan,  jika  masing-masing
              pengusaha dan pekerja melakukan survei pasar akan timbul perbedaan nilai survei tersebut.

              "Gimana kalo pengusaha dan buruh melakukan survei sendiri-sendiri, pasti banyak yang terjadi
              angka yang berbeda-beda. Ini saya kira perlunya pemerintah hadir disana melalui regulasi yang
              ada," ujar Adi.



























                                                           119
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125