Page 124 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 124

INDONESIA - SWISS PERKUAT KERJA SAMA BILATERAL PERTUKARAN
              PROFESIONAL MUDA
              Pemerintah Indonesia dan Swiss sepakat memperkuat kerja sama pertukaran profesional muda.
              Kesepakatan itu tertuang melalui penandatanganan The Agreement on the Exchange of Young
              Professional, di Bundeshaus West, Bern, Swiss, Selasa (30/11/2021).

              Penandatanganan  Persetujuan  antara  Dewan  Federal  Swiss  dan  Indonesia  pada  Pertukaran
              Profesional  Muda  itu,  dilakukan  Dirjen  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan
              Kesempatan  Kerja  (Bnapenta  dan  PKK)  Kemnaker  Suhartono,  dan  Dubes  Vincenzo  Mascioli,
              Director  International  Affairs  dari  Federal  Department  of  Justice  and  Police  (FDJP)  State
              Secretariat for Migration SEM.

              Pada kesempatan itu, Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono mengatakan, perjanjian
              ini merupakan tindak lanjut dari perundingan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia
              dan European Free Trade Association (Indonesia-EFTA CEPA), yang telah ditandatangani pada
              tahun 2018 dan kemudian difinalkan pada tahun 2019.

              "Dengan  ditandatanganinya  perjanjian  kerja  sama  pertukaran  profesional  muda  ini.  Kedua
              negara sepakat untuk saling membuka pasar tenaga kerja bagi profesional muda usia 18 - 35
              tahun," ujarnya.
              Untuk bekerja di semua sektor di kedua negara dengan tetap memperhatikan aturan. Khususnya,
              aturan terkait tenaga kerja asing yang berlaku di kedua negara.

              Dijelaskannya, penempatan dilakukan dengan basis kuota maksimal 50 orang profesional muda,
              tiap tahun dengan berbasis kontrak kerja antara pemberi kerja dan pekerja. Skema ini telah
              dimiliki Pemerintah Swiss dengan 14 negara mitra kerja samanya salah satunya Indonesia.

              Kesepakatan  Indonesia  dengan  Swiss  ini  sangat  strategis  bagi  Indonesia,  ujar  Suhartono,
              terutama dalam rangka memperluas kesempatan kerja, khususnya di luar negeri. Terlebih untuk
              sektor-sektor pekerjaan yang pelindungannya cukup baik. Baik dilihat dari segi upah, kondisi
              pekerjaan, ataupun kondisi hubungan industrial antara pemberi kerja dan tenaga kerja.

              "Hal ini berarti juga kesempatan kerja bagi profesional muda Indonesia terbuka lebar di Swiss,
              yang  pada  akhirnya  dapat  menurunkan  angka  pengangguran  Indonesia,  meningkatkan  taraf
              hidup masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

              Di  lain  pihak,  lanjutnya,  kesepakatan  ini  juga  menjadi  peluang  bagi  Indonesia,  untuk  lebih
              percaya diri dalam menggali peluang-peluang kerja formal, yang lebih luas lagi di negara lain.
              "Kami berharap ini menjadi milestone awal terbukanya skema kerja sama, penempatan tenaga
              kerja Indonesia di negara-negara mitra kawasan Eropa," ungkapnya.

              Sementara, Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Hadad berharap, program Young Professional dapat
              segera dilaksanakan. Sehingga, dapat mendukung Indonesia-EFTA CEPA lebih maksimal bagi
              kedua belah pihak.***.














                                                           123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129