Page 35 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 35

SERIKAT PEKERJA MENILAI UPAH MINIMUM YANG RENDAH TAK LANTAS BISA
              TARIK INVESTOR
              Upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang hanya naik minim belum berarti akan serta merta
              menarik investor. Upah yang rendah akan berimbas pada daya beli masyarakat yang menurun.

              Padahal, Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menilai, investor
              tentu juga akan mempertimbangkan daya beli masyarakat dalam melakukan ekspansi bisnisnya.

              "Kalau  daya  beli  masyarakat  rendah  bagaimana  barang  dan  jasa  yang  diproduksi  akan
              dikonsumsi?  Tentunya  daya  beli  yang  rendah  akan  menyebabkan  barang  dan  jasa  yang
              diproduksi akan kurang laku. Barang akan ditaruh di gudang dan jasa tidak dibeli. Kan ini artinya
              masalah bagi investor," kata Timboel saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/12).

              Timboel menyebut, kenaikan upah minimum tahun 2022 dengan formulasi di PP 36 tahun 2021
              memang akan di bawah inflasi. Sehingga upah riil menurun walaupun upah nominal naik.

              Namun yang perlu menjadi perhatian, apabila upah riil menurun maka daya beli masyarakat
              dikhawatirkan juga akan menurun, hingga akan mendorong rata-rata konsumsi per kapita ikut
              turun.

              "Bila  daya  beli  menurun  maka  akan  berdampak  pada  pergerakan  barang  dan  jasa  yang
              dikonsumsi  menurun,  sehingga  akan  menyebabkan  investasi  melemah.  Investor  masuk  ke
              Indonesia karena Indonesia dilihat memiliki pasar yang besar karena jumlah penduduk yang
              besar," imbuhnya.

              Pasalnya,  jumlah  penduduk  yang  besar  jika  tidak  dibarengi  daya  beli  yang  baik  akan
              menyebabkan pasar tidak berkualitas, dan akan menyurutkan investasi.

              Timboel menambahkan, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia 56% disumbang konsumsi
              masyarakat. Jika konsumsi masyarakat menurun maka pertumbuhan ekonomi menurun. Hingga
              akhirnya menyebabkan pengangguran terbuka meningkat dan kemiskinan meningkat.

              Kata dia, Menteri Ketenagakerjaan selalu bilang rumus kenaikan upah minimum menggunakan
              rumus PP 36/2021 akan menurunkan kesenjangan antara daerah yang upah minimumnya kecil
              dan daerah yang upah minimumnya tinggi.

              "Pernyataan  ini  salah  besar  karena  daerah  yang  upah  minimumnya  rendah  pun  mengalami
              kenaikan upah minimum yang juga rendah baik persentase maupun nominalnya sehingga justru
              rumus PP 36 akan menciptakan kesenjangan lebih besar lagi," ujarnya.

              Ia memberi contoh kenaikan UMP di Jawa Tengah lebih kecil dari kenaikan UMP di daerah dengan
              UMP  yang  lebih  besar.  Alhasil  kenaikan  upah  minimum  yang  kecil  di  daerah  dengan  upah
              minimum  rendah  seperti  Jawa  Tengah  akan  menyebabkan  konsumsi  masyarakat  semakin
              tertekan dan akibatnya pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut menurun.

              "Ada 4 propinsi dan beberapa kota kabupaten yang tidak naik seperti Karawang, Kabupaten
              Bekasi dan lainnya, akan menyebabkan daya beli semakin tertekan. Apalagi untuk sektor mikro
              dan kecil yang UM-nya ditentukan berdasarkan garis kemiskinan, akan menyebabkan konsumsi
              masyarakat tertekan," jelasnya.








                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40