Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 126
Dikatakan Ida, peran masyarakat dan advokasi dari perwakilan Indonesia untuk Arab Saudi
sangat besar atas pembebasan dan kepulangan Etty ke Indonesia, pada Senin (6/7). Kata Ida,
ini terlaksana juga berkat kerja teman-teman perwakilan yang sudah mengadvokasi Etty, dan
akhirnya dibebaskan dengan diyat yang harus dibayar.
"Dan diyat itu atas dukungan dari seluruh masyarakat, termasuk temen-temen Komisi IX yang
mensupport juga," ungkap Ida Fauziyah Selain itu, Ida menyatakan komitmennya untuk terus
mengadvokasi PMI yang tengah mengalami masalah tersebut. Ia juga menyatakan bahwa
dalam waktu dekat pihaknya akan menjemput PMI yang mengalami masalah imigrasi di Malaysia
dan akan segera pulang.
"Dalam waktu dekat kami akan menjemput temen-temen yang mengalami masalah imigrasi di
Malaysia yang alhamdulillah dibebaskan dengan tanpa denda. Itu juga atas kerja keras semua
pihak melalukan diplomasi dengan temen-teman di Malaysia," katanya.
Ida menyatakan, bahwa pihaknya sedang melakukan moratorium dengan pemerintah Arab
Saudi untuk penempatan PMI. Nantinya, penempatan melalui Sistem Penempatan Satu Kanal
(SPSK) SPSK. Menurutnya, dengan sistem tersebut, perlindungan terhadap PMI akan lebih
maksimal karena berbadan hukum, bukan perorangan.
Terkait permintaan pembukaan kembali penempatan PMI ke luar negeri, Ida mengatakan
sebelum melakukan penempatan PMI, pihaknya masih melakukan koordinasi dan evaluasi
dengan berbagai gugus tugas dan negara penempatan karena pandemi Covid-19 masih
berlangsung. Penundaan sementara keberangkatan PMI merupakan sebagai perlindungan
terhadap PMI.
"Kami sedang menyusun protokol untuk penempatan kembali. Kami sedang koordinasi dengan
gugus tugas menyangkut kesiapan negara penempatan. Jadi kita tunda sementara
pemberangkatan karena memang semua negara penempatan juga mengalami pandemi," ujar
Ida.
Sebelumnya, Etty binti Toyyib merupakan PMI asal Majalengka, Jawa Barat yang lolos dari
hukuman mati di Arab Saudi berkat tebusan 4 juta riyal atau Rp 15,5 miliar. Etty Toyyib
merupakan PMI yang bekerja di Kota Taif, Arab Saudi. Pada 2001, Etty didakwa menjadi
penyebab meninggalnya sang majikan, Faisal al-Ghamdi. Etty dituduh meracuni sang majikan..
125