Page 213 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 213
Judul Punya Peran Strategis, Menaker Luncurkan 14 SKKNI Bidang Perfilman
Nama Media idntimes.com
Newstrend Standar Kompetensi Kerja Bidang Perfilman
Halaman/URL https://www.idntimes.com/news/indonesia/editor-idn-
creative/menaker-luncurkan-skkni-bidang-perfilman-csc
Jurnalis Editor IDN Creative
Tanggal 2020-07-07 00:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pesatnya perkembangan industri perfilman
memerlukan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan dalam jumlah yang
banyak.
Untuk menciptakan SDM berdaya saing dan kompeten, sudah saatnya dunia perfilman di
Indonesia menerapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
PUNYA PERAN STRATEGIS, MENAKER LUNCURKAN 14 SKKNI BIDANG PERFILMAN
Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan pesatnya
perkembangan industri perfilman memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan
berjumlah banyak. Untuk menciptakan SDM berdaya saing dan kompeten, sudah saatnya dunia
perfilman di Indonesia menerapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
"SKKNI perfilman selain sebagai salah satu tolok ukur penyiapan SDM berdaya saing, juga
sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan mutu dari perfilman Indonesia," kata Ida
Fauziyah dalam acara penyerahan SKKNI di Bidang Perfilman di Innovation Room, Kemnaker,
Jakarta, Selasa (7/7).
Acara peluncuran SKKNI bidang perfilman dihadiri oleh insan film Indonesia, seperti Christine
Hakim, Marcella Zalianty, Reza Rahadian, George Kamarullah, Gunawan Paggaru, dan lain-lain.
1. SKKNI memiliki tiga peran strategis IDN Times/Kemnaker Menaker Ida Fauziyah menjelaskan
SKKNI memiliki tiga peran strategis. Pertama, memberi arah yang jelas dalam perancangan
program diklat berbasis kompetensi, sehingga penyelenggaraan diklat untuk tenaga kerja di
industri perfilman dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Kedua, memberikan acuan dan ukuran yang jelas, dalam penyusunan materi dan metode uji
kompetensi, sehingga pelaksanaan uji dan sertifikasi kompetensi untuk para pekerja di industri
perfilman dapat dilakukan secara objektif, terukur, dan terjamin mutunya.
212