Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 136

PAGEBLUK COVID-19 ANCAM NYAWA PEKERJA, BEGINI SOLUSI MENAKER BUAT
              PERUSAHAAN

              -  Menteri Ketenagakerjaan    Ida  Fauziyah    meminta  pengawasan  ketenagakerjaan  di  tingkat
              pusat  dan  daerah  diperkuat.  Hal  ini  untuk  memastikan  pekerja  di  masa  pendemi  COVID-19
              dapat bekerja dengan aman di lingkungan kerjanya masing-masing.

              "Dunia usaha harus tetap berjalan, namun para pekerja juga harus dipastikan aman. Di sinilah
              pentingnya  peran  pengawasan  keselamatan  dan  kesehatan  kerja  (K3)  untuk  memastikan
              pelindungan terhadap pekerja di tengah pandemi COVID-19," ujar Ida dalam keteranganya,
              Selasa (16/6).

              Ida  juga  meminta  pengawas  ketenagakerjaan  meningkatkan  kolaborasi  dan  sinergi  dengan
              kader  norma  di  perusahaan-perusahaan.  Keberadaan  kader-kader  tersebut  menjadi  mitra
              strategis dalam membantu memastikan ditaatinya norma-norma kerja di perusahaan.

              "Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kolaborasi antara pengawas ketenagakerjaan dan kader
              norma harus menciptakan situasi kerja yang kondusif, di mana perusahaan tetap produktif, dan
              hak-hak pekerja juga terlindungi," ujar Ida yang juga politikus PKB ini.
              Ida mengakui, dalam hal pengawasan ketenagakerjaan, selalu dihadapkan tantangan klasik,
              yakni jumlah pengawas ketenagakerjaan yang belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah
              perusahaan yang menjadi obyek pengawasan.

              "Inovasi  pengawasan  dengan  menggunakan  piranti  teknologi  informasi  bisa  menjadi  solusi
              meringankan kerja pengawasan yang lebih optimal dan lebih memudahkan partisipasi publik
              dalam pengawasan norma kerja," jelas mantan cawagub Jawa Tengah ini.

              Tangkapan layar Menaker Ida Fauziyah dalam diskusi yang dilaksanakan FKNK di Jakarta pada
              Senin  (15/6/2020)  (ANTARA/Prisca  Triferna)    Ida  mengungkapkan,  jumlah  perusahaan
              berdasarkan  data  wajib  lapor  ketenagakerjaan  mencapai  252.880  perusahaan  dengan  total
              tenaga kerja sebesar 13.138.048 orang.

              Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  33  Tahun  2016  tentang  Tata  Cara
              Pengawasan Ketenagakerjaan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2020
              Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016, seorang
              Pengawas Ketenagakerjaan wajib memeriksa paling sedikit lima perusahaan setiap bulan atau
              60 perusahaan dalam satu tahun.

              "Dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini yang hanya sekitar 1.574 orang, pengawas
              hanya  mampu  mengawasi  103.680  perusahaan  atau  40,9  persen  dari  jumlah  perusahaan,"
              katanya.

              Sementara itu, rencana kerja dan adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-
              19 itu agar seluruh perusahaan agar menyusun rencana kerja yang fleksibel sesuai dengan
              kondisi proses produksinya masing-masing. Termasuk imbauan agar perusahaan menyesuaikan
              jam kerja dalam situasi yang belum stabil ini.
              "Pilihan penggunaan moda transportasi umum di stasiun, terminal, dan selter/halte oleh para
              pekerja/buruhnya turut pula menjadi pertimbangan," ujar Kepala Biro Humas Kemnaker  Soes
              Hindharno  .





                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141