Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 15

peserta.  Dalam  data  Statistik  Transaksi  Pelatihan  Kartu  Prakerja  per  27  Mei  2020  tertulis,
              "Sampai saat ini PMO belum membayar pelatihan via digital platform sama sekali sampai policy
              dan process dinyatakan clean and clear oleh Jamdatun Kejaksaan Agung, KPK, Bareskrim Polri,
              BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan
              Barang/Jasa Pemerintah), dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)."

              Pembayaran ditangguhkan untuk mengantisipasi risiko hukum. "Kalau kami (pemerintah) sudah
              keburu  bayar,  nanti  menjadi  kerugian  negara  kalau  tata  kelolanya  tidak  benar.  Jadi,  status
              Prakerja saat ini pending dulu," kata Rudy.

              Burhanuddin, pemilik Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Wajo Intelektual Mandiri,
              Sulawesi Selatan, mengaku belum menerima pembayaran pelatihan di Kartu Prakerja. Sejak
              bergabung  April  lalu,  ada  800  lebih  peserta  Kartu  Prakerja  yang  mengambil  dan  mengulas
              pelatihan  "Mengoperasikan  Komputer  Dasar:  Aplikasi  Microsoft  Word"  yang  disediakan  LPK
              tersebut.

              Sesuai dengan perjanjian, menurut Burhanuddin, dari pelatihan seharga Rp 200.000 itu,

              lembaganya akan memperoleh komisi sebesar 75 persen, sedangkan 25 persen menjadi bagian
              Sekolah.mu. "Lembaga bisa meminta pembayaran ke platform, prosesnya 14 hari. Tetapi, itu
              kalau dananya sudah cair dari pemerintah," ujarnya.

              Public Relations Lead Ru-angguru Sekar Krisnauli mengungkapkan, belum ada pembayaran apa
              pun terkait Kartu Prakerja. Chief Partnership Of-ficer Haruka Edu Gerald Ariff menyatakan hal
              serupa.  "Sampai  saat  ini  kami  menunggu  dibayar  pemerintah.  Semua  platform  belum
              mendapatkan satu rupiah pun," tutur Gerald.

              Sementara  peserta  juga  belum  lagi  mendapat  insentif  uang  tunai.  "Insentif  kedua  saya
              seharusnya turun pada 2 Juni, tetapi belum ada sampai sekarang," kata Daniel (23), peserta
              Kartu Prakerja asal Tasikmalaya, Jawa Barat.

              Selain pembayaran, manajemen pelaksana juga menangguhkan penambahan mitra platform
              digital. "Saat ini sudah ada 14 perusahaan yang mengajukan diri menjadi platform digital. Saya
              akan buka, tetapi (perlu) ada kepastian (hukum) dulu. Tanpa kepastian, enggak berani," kata
              Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Purbasari.

              Mengacu data manajemen pelaksana Kartu Prakerja, jumlah peserta selama tiga gelombang
              mencapai 680.918 orang. Setiap peserta telah mendapatkan saldo uang digital Rp 1 juta guna
              membeli berbagai jenis pelatihan. Sebagian peserta sudah menggunakan uang digital untuk
              mengambil pelatihan melalui delapan platform digital mitra Kartu Prakerja. Tercatat hingga 27
              Mei sudah ada 702.974 transaksi pelatihan.
              Selain itu, sebanyak 361.215 peserta Kartu Prakerja telah mendapat insentif uang tunai pasca-
              pelatihan Rp 600.000 per orang. Insentif direncanakan diberikan selama empat bulan.

              Peninjauan tata kelola Kartu Prakerja diserahkan kepada tim teknis bentukan Komite Cipta Kerja.
              Tim dipimpin Jaksa Agung Muda Perdata Tata Usaha Negara Fery Wibisono. Anggota tim adalah
              deputi  atau  direktur  jenderal,  antara  lain  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Kementerian
              Keuangan, BPKP, dan LKPP.

              Tim  bekerja  sejak  awal Juni  dan  bertanggung jawab  menelaah  kembali  dasar  hukum  Kartu
              Prakerja serta meninjau tata kelolanya. Keluhan dan masukan dari publik dan sejumlah instansi,
              termasuk KPK, juga menjadi bahan kajian.

              Menurut Fery, tim juga meminta bantuan auditor untuk mengevaluasi tagihan pembayaran dan
              pencairan dana kegiatan yang sudah berjalan. Adapun ulasan beserta rekomendasi perbaikan
                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20