Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 20

Ringkasan

              Lain dulu, lain sekarang. Nasib 500  tenaga kerja asing (TKA) asal China  yang dulu sempat
              ditolak  akhirnya  kini  diterima  masuk  wilayah    Sulawesi  Tenggara  (Sultra).  Kabar  terbaru,
              Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra)  Ali Mazi  mengatakan 500 orang TKA asal China telah
              diizinkan masuk wilayahnya. Para TKA asal China itu, kata Gubernur, bakal bekerja membangun
              smelter di PT VDNI Morosi, Kabupaten Konawe, proyek yang dapat menyerap ribuan pekerja
              lokal di daerah tersebut.


              GUBERNUR SULTRA TAK LAGI TOLAK 500 TKA CHINA DEMI HARMONISASI
              TERJAGA

              Jakarta  -  Lain dulu, lain sekarang. Nasib 500  tenaga kerja asing (TKA) asal China  yang dulu
              sempat ditolak akhirnya kini diterima masuk wilayah  Sulawesi Tenggara  (Sultra).
              Kabar terbaru, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra)  Ali Mazi  mengatakan 500 orang TKA asal
              China telah diizinkan masuk wilayahnya.

              Para TKA asal China itu, kata Gubernur, bakal bekerja membangun smelter di PT VDNI Morosi,
              Kabupaten Konawe, proyek yang dapat menyerap ribuan pekerja lokal di daerah tersebut.

              "Karena mereka menggunakan produk dari China, bahasanya China. Semua kita kan ndak bisa
              dan satu tenaga kerja asing itu di-backup lima sampai tujuh orang kita (pekerja lokal)," kata Ali
              Mazi di Kendari, seperti dilansir Antara, Selasa (16/6/2020).

              Selain dapat menyerap ribuan pekerja lokal, Ali Mazi juga menyampaikan kedatangan ratusan
              TKA tersebut juga dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
              "Namanya juga investor, kita harus menjaga harmonisasi agar tenaga kerja (lokal) bisa bekerja,
              pengangguran, kemiskinan bisa berkurang dan ini suatu kesyukuran bagi kita, karena itu adalah
              perusahaan  internasional.  Mereka  datang  berinvestasi  dan  investasinya  nggak  tanggung-
              tanggung Rp 42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp 4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau
              seperti itu," tutur Ali Mazi.

              Menurut Ali Mazi, para TKA tersebut telah diizinkan datang ke Sulawesi Tenggara karena mereka
              telah memenuhi persyaratan dan telah diizinkan oleh pemerintah pusat.

              "Pemerintah  daerah  tidak  boleh  bertentangan  dengan  kebijakan  dan  keputusan  pemerintah
              pusat, karena kita melaksanakan semua ketentuan undang-undang yang berlaku di negeri kita
              tercinta ini. Jadi, kita nggak usah berprasangka, kita positif saja. Berpikir mereka datang ini
              untuk membangun daerah ini, yang penting itu," tegas Ali Mazi.
              Sementara itu, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sulra) Abdurrahman Saleh mengungkapkan
              pemerintah daerah tidak akan menghalangi lagi masuknya 500 TKA China untuk bekerja di salah
              satu perusahaan pertambangan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi Kabupaten
              Konawe.
              Namun TKA China yang masuk diminta benar-benar bersih dari COVID-19.

              "Namun,  perusahaan  yang  membawa  TKA  tersebut,  sebaiknya  terlebih  dulu  dievaluasi
              kepatutan perusahaannya, kontribusi perusahaan kepada daerah, termasuk peran perusahaan
              dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar atau local wisdom," kata Abdurrahman
              Saleh, di Kendari, seperti dilansir Antara, Selasa (16/6/2020).



                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25