Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 21

Dia menambahkan, yang terpenting 500 TKA China itu harus benar-benar bersih dan bebas dari
              COVID-19. Hal itu akan dibuktikan dengan menjalani proses protokol kesehatan yang ketat.

              "Kita sepakat bahwa kita bukan antiinvestasi asing, tapi setelah diterapkan tatanan kehidupan
              baru  atau  new  normal,  maka  kita  memulai  kehidupan  yang  produktif  dengan  tetap
              mengedepankan protokol kesehatan," ujarnya.

              Menurut dia, ketika para tenaga kerja asal China tersebut tiba harus dicek ulang. Pengecekan
              meliputi  mereka  tenaga  ahli  atau  bukan,  termasuk  visa  yang  digunakan  visa  kerja  atau
              kunjungan.  Ketika  mereka  bekerja  harus  mengikuti  protokol  kesehatan,  yakni  menjalani
              karantina dan uji usap serta memprioritaskan tenaga kerja lokal.

              "DPRD dalam taraf bukan membolehkan atau tidak. Jika dia (para TKA) sudah memenuhi syarat-
              syarat yang ditentukan sebagaimana surat kami kepada Presiden, yaitu regulasinya, kemudian
              pastikan visanya. Begitu tiba di daerah ini cek visanya, visa kunjungan atau tenaga kerja, itu
              bisa dicek langsung," kata ARS sapaan akrabnya.

              Awalnya pada April 2020, Pemprov Sultra bersama DPRD sepakat menolak rencana kedatangan
              500  tenaga  kerja  asing  (TKA)  asal  China.  TKA  dari  China  itu  rencananya  akan  bekerja  di
              perusahaan  pemurnian  nikel  (smelter)  PT  VDNI  (Virtue  Dragon  Nickel  Industry)  di  Morosi,
              Kabupaten Konawe.

              "Meskipun rencana kedatangan TKA tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat dan sudah
              melalui mekanisme protokol COVID-19, namun suasana kebatinan masyarakat di daerah belum
              ingin  menerima  kedatangan  TKA,"  ujar  Gubernur  Sultra  Ali  Mazi  di  Kendari,  seperti  dilansir
              Antara, pada Rabu (29/4/2020).

              Karena  itu,  Ali  Mazi  berharap  rencana  kedatangan  TKA  China  itu  ditunda.  Hal  itu  untuk
              menghindari  adanya  reaksi  masyarakat  seperti  yang  terjadi  beberapa  waktu  lalu  saat
              kedatangan 49 tenaga kerja asing.

              (aan/imk)



































                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26