Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 26

Menurut  Plt  Dirjen  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kasempatan  Kerja
              (Binapenta & PKK) Kemenaker Aris Wahyudi, di rapat telah disepakati untuk membolehkan TKA
              dari  Negeri  Tirai  Bambu  itu  masuk  ke  Indonesia.  Rapat  itu,  kata  Aris,  diinisiasi  Menteri
              Koordinator  Bidang  Maritim  dan  Investasi  (Marves)  Luhut  Binsar  Pandjaitan  dan  pemangku
              kepentingan yang tergabung di forum komunikasi pimpinan daerah (forko-pimda).

              "Mereka kan orang asing yang baru masuk Indonesia dan bekerja di jangka pendek maksimal
              hanya  selama  enam  bulan.  Sebab,  izin  yang  kami  berikan  hanya  selama  itu,"  kata  dia  saat
              dihubungi Republika, Selasa (16/6).

              Dia mengatakan, izin tinggal 500 TKA ini tidak diperpanjang dan harus kembali ke negaranya.
              Terkait pengawasan para TKA ini selama bekerja di Sultra, Kemenaker meneijunkan aparat,
              yaitu pengawas ketenagakerjaan. Pengawas ketenagakerjaan ini menjadi pejabat fungsional
              pengawas ketenaga-kerjaanyang bisa menggantikan posisi polisi, bahkan memiliki kewenangan
              sebagai penvidik pegawai negeri sipil (PPNS).

              Selain itu, lanjut Aris, tim pengawasan orang asing (timpora) yang berada di bawah Kanwil
              Kementerian Hukum dan HAM Sultra juga akan mengawasi para TKA tersebut. "Setelah enam
              bulan kemudian apakah para TKA pulang atau tidak, maka itu di tangan Imigrasi. Karena, kalau
              izinnya hanya enam bulan dan melebihi kan izinnya overstayer. Jadi, harus dideportasi," ujar
              dia.

              Aris  menambahkan,  kalau  para  TKA  ini  tidak  didatangkan  ke  Tanah  Air,  pekerjaan  akan
              mangkrak atau terganggu. Efek domino lainnya, kata dia, sekitar 11 ribu pekerja Tanah Air bisa
              terdampakdan  dirumahkan.  Sebab,  tenaga  kerja  lokal  Indonesia  belum  bisa  melakukan
              pekerjaan TKA karena mesin yang digunakan baru. Bahkan, menurut dia lulusan Fakultas Teknik
              belum tentu bisa mengerjakan pemasangannya kalau bukan ahlinya Selain itu, Aris mengeklaim
              penggunaan tenaga kerja asing menjadi bagian dari investasi.
              Sebanyak 500 TKA asal Cina dalam waktu dekat akan masuk Sultra. Ratusan TKA asal Cina itu
              akan bekerja di salah satu perusahaan pertambangan, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI)
              Morosi Kabupaten Konawe. Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan, pemerintah
              daerah  tidak  akan  menghalangi  lagi  masuknya  TKA  tersebut  karena  sepenuhnya  tanggung
              jawab pemerintah pusat.

              "Namun, perusahaan yang membawa TKA tersebut sebaiknya terlebih dulu dievaluasi kepatutan
              perusahaannya,  kontribusi  perusahaan  kepada  daerah,  termasuk  peran  perusahaan  dalam
              peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar atau local wisdom," kata Saleh di Kendari.

              Gubernur  Sultra  Ali  Mazi  menyatakan  sepakat  menerima  kembali  hadirnya  para  TKA  Cina
              menyusul pemberlakuan kebijakan tatanan kehidupan baru. "Masuknya para pekerja asing ini
              juga demi beigairahnya kembali aktivitas perekonomian masyarakat di kawasan industri Morosi,
              termasuk  di  Sultra  yang  sempat  sepi  akibat  virus  korona,"  ujar  dia  Keputusan  Ali  Mazi
              mendukung kedatangan 500 TKA Cina yang dijadwalkan akhir Juni ini sejalan dengan kebijakan
              pemerintah pusat yang telah membuka keran impor pekerja asing.


              antara ed: masalamit huda











                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31