Page 160 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 160
pemerintah kepada DPR RI beberapa waktu lalu/Ist Sektor ekonomi yang turut terdampak
akibat Covid-19 harus diakali dengan investasi yang cukup besar. Namun dengan adanya
omnibus law RUU Cipta Kerja, investor dan pencari kerja seakan mendapat angin segar di
tengah kesulitan yang sedang dihadapi.
Peneliti CSIS: Krisis Akibat Covid-19 Harus Jadi Momentum Reformasi Ekonomi Melalui RUU
Ciptaker Menurut Ketua Komite Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial untuk Upah, Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo), Aloysius Budi Santoso, adanya RUU Cipta Kerja diharapkan
mengubah struktur ekonomi agar mampu menggerakkan semua sektor dan membuat
ekonomi tumbuh hingga 5,7-6 persen.
"Agar ekonomi tumbuh 6% di tahun 2024, maka pertumbuhan investasi harus sebesar 40%
dari nilai investasi di tahun 2019, atau dari rata-rata 3.200 T pada periode 2015-2019 menjadi
rata-rata 4.400 T pada periode 2020-2024," ujar Aloysius Budi Santoso dalam keterangan
tertulisnya, Sabtu (11/7).
Target pertumbuhan ekonomi itu bisa digenjot dengan penciptaan lapangan kerja 2,7 juta-3
juta per tahun melalui omnibus law. Sementara bila tanpa omnibus law, hanya tercipta 2 juta-
2,5 juta lapangan kerja berkualitas.
"Kami juga dorong peningkatan investasi sebanyak 6,6-7,0 persen yang meningkatkan
income dan daya beli, serta mendorong peningkatan konsumsi. Kemudian peningkatan
produktivitas yang akan diikuti peningkatan upah, sehingga dapat meningkatkan income ,
daya beli dan konsumsi," jelasnya.
Tak Hanya Pusat Kota, RUU Ciptaker Diyakini Akan Membuka Lapangan Kerja Di Daerah Oleh
sebab itu, ia menilai RUU Cipta Kerja diharapkan pelaku usaha dan investor membawa
dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian negara.
"RUU Cipta Kerja ini berbicara tentang bagaimana kita sebagai negara bisa lebih efektif dan
efisien dengan penyederhanaan perizinan usaha dan investasi," demikian Aloysius Budi
Santoso.
EDITOR: DIKI TRIANTO Tag: RUU CIPTA KERJA OMNIBUS LAW.
Page 159 of 345.