Page 191 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 191
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pasundan, Eki Baihaki dalam diskusi virtual
bertajuk Kepastian Kerja dan Investasi, Jumat (10/07/2020) mengatakan, peluang dan norma
ini harusnya bisa dimanfaatkan pada masa pemulihan ekonomi setelah badai pandemi.
PELUANG DAN NORMA BARU BAGI PEKERJA BISA MUNCUL KARENA RUU CIPTA
KERJA
SOLO, solotrust.com - masih menjadi pembahasan hangat sekarang ini. Pembahasan yang
masih dilakukan DPR dinilai mampu memunculkan peluang dan norma baru bagi pekerja dan
pengusaha di Indonesia.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pasundan, Eki Baihaki dalam diskusi virtual
bertajuk Kepastian Kerja dan Investasi, Jumat (10/07/2020) mengatakan, peluang dan norma
ini harusnya bisa dimanfaatkan pada masa pemulihan ekonomi setelah badai pandemi.
"Dari sisi pekerja, saya melihat justru banyak peluang yang tercipta dari adanya . Banyak
sekali stimulus untuk siapa pun yang ingin memulai wirausaha. Peluang ini penting bagi para
pekerja kalau memang ingin mencari solusi jika menilai keberlangsungan perusahaan
terancam di tengah pandemi ini," paparnya.
Eki Baihaki juga mengungkapkan, pekerja harusnya melihat peluang dan opsi lain di tengah
ketidakpastian iklim ekonomi yang terjadi.
yang jelas memiliki fokus untuk pemberdayaan, perlindungan UMKM, dan kemudahan
berusaha, harusnya bisa menjadi jalan keluar supaya pekerja juga bisa lepas dari
kebergantungan terhadap perusahaan.
"Kalau hanya menggantungkan diri pada perusahaan, ini contoh pekerja yang menurut saya
tidak merdeka.
ini memberikan opportunity (kesempatan- red ) yang luas kok. Jadi pekerja memang perlu
melihat peluang yang muncul dan memanfaatkannya," tuturnya.
Di sisi lain, ekosistem ketenagakerjaan diatur dalam juga menjamin fleksibilitas untuk investor
lebih mudah masuk dan membuka lapangan kerja lebih masif. Hal ini sangat krusial untuk
dilakukan karena Indonesia saat ini menghadapi tantangan bonus demografi pekerja.
" jika nantinya disahkan punya fleksibilitas untuk mempertahankan, memperbaiki, dan bahkan
menghapus norma lama serta menciptakan norma baru lebih ramah investasi. Ini sangat
penting untuk segera dilakukan di Indonesia," imbuh Pengamat Administrasi Publik
Universitas Padjadjaran, Muhammad Rizal.
Menurutnya, Indonesia saat ini sudah cukup ketinggalan dari berbagai negara tujuan
investasi. Upaya menarik kembali investor ini, bahkan akan semakin sulit setelah adanya
Covid-19.
"Kalau kita tidak mampu memberikan regulasi kompetitif dan menarik buat investor, sangat
mungkin terjadi relokasi bisnis besar-besaran ke wilayah yang lebih kompetitif. Kalau masih
di Indonesia, ya mungkin masih oke, tapi kalau keluar dari Indonesia kan tidak bagus juga,"
tukasnya. (awa) (redaksi).
Page 190 of 345.