Page 311 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 311

Sebagaimana diketahui, jumlah pekerja perempuan di Kaltara terus mengalami peningkatan
               dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2016, jumlah pekerja perempuan berada di angka
               82.920 orang. Sedangkan pada tahun 2019 kemarin, jumlahnya menjadi 111.330 orang atau
               meningkat 34,26 persen.



               PERUSAHAAN WAJIB JAMIN PERLINDUNGAN PEKERJA PEREMPUAN
               Tenaga Kerja Wanita di Kaltara Meningkat dalam 4 Tanun Terakhir

               Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Kalimantan  Utara  (Kaltara)
               Armin Mustapa, melalui Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial
               (Hl), Asnawi kembali mengingatkan pengusaha untuk memberikan perlindungan yang optimal
               bagi pekerja perempuan.

               Sebagaimana diketahui, jumlah pekerja perempuan di Kaltara terus mengalami peningkatan
               dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2016, jumlah pekerja perempuan berada di angka
               82.920 orang. Sedangkan pada tahun 2019 kemarin, jumlahnya menjadi 111.330 orang atau
               meningkat 34,26 persen.

               Perlindungan yang dimaksud Asnawi, berkaitan dengan hak-hak pekerja perempuan yang
               diatur melalui ketentuan berlaku. Implementasi juga harus ditingkatkan karena mengingat
               situasi pandemi covid-19 yang masih berlangsung.

               "Seperti  jaminan keamanan  karena  bekerja  pada  shift  malam  ini  penting.  Selain  itu yang
               masih jadi perhatian adalah toleransi perusahaan dengan memberikan kesempatan istirahat
               kepada  perempuan  yang  sakit  saat  haid.  Terlebih  saat  ini  masa  pandemi  covid-19,"  kata
               Asnawi saat diwawancara Koran Kaltara, Kamis (9/7).

               Dijelaskan  Asnawi,  perlindungan  bagi  pekerja  perempuan  harus  diutamakan  karena
               ketahanannya dalam menjaga diri tidak sebaik pekerja laki-laki. Perlindungan sebagaimana
               dimaksud pun bukan hanya dari perusahaan, tetapi juga menjadi bagian tanggung jawab
               beberapa stakeholder lainnya.

               "Pada kota-kota lainnya masih banyak cerita perempuan sebagai korban pelecehan seksual
               dan  perbuatan  asusila  saat  kerja  malam  hari.  Ini  yang  jangan  sampai  ada  di  Kaltara.
               Perlindungan harus menjadi program yang disinergikan antar pihak. Mulai dari perusahaan,
               kami  di  pemerintah  daerah  dan  juga  pihak  berwenang.  Karena  keamanan  ini  adalah
               kebutuhan utama pekerja perempuan," jabar Asnawi.

               Sepanjang tahun 2020, Asnawi mengaku jika pihaknya belum menerima pengaduan terkait
               hak-hak  pekerja  perempuan  yang  tidak  dipenuhi.  Begitupun  juga  dengan  kasus  yang
               mengarah tindak asusila. Baik dalam bentuk verbal, fisik atau psikis.

               "Sampai sekarang belum pengaduan yang masuk ke kami. Tapi kami terus mendorong agar
               siapa saja berani melaporkan apabila ditemui pelanggaran-pelanggaran. Sehingga bisa segera
               ditindak.  Baik  mengacu  ketentuan  ketenagakerjaan  atau  yang  berkaitan  dengan  hukum,"
               paparnya.

               Asnawi berharap agae kewajiban ini harus dipahami seksama. Sehingga tidak dijadikan beban
               oleh pihak perusahaan. Mengingat pekerja perempuan juga memiliki kelebihan dibandingkan
               pekerja laki-laki. "Pengusaha jangan berpikir kalau mempekerjakan perempuan ada tanggung





                                                      Page 310 of 345.
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316