Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2019
P. 6

Title          KEMENTERIAN DIMINTA IMPLEMENTASIKAN PENDIDIKAN VOKASI
               Media Name     koran-jakarta.com
               Pub. Date      25 Juni 2019
               Page/URL       http://www.koran-jakarta.com/kementerian-diminta-implementasikan-pendi dikan-vokasi/
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive













               Presiden Joko Widodo meminta implementasi mengenai pendidikan vokasi segera
               diterapkan di setiap kementerian guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
               yang lebih kuat dan andal.

               Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri, di
               Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6), usai bertemu Presiden secara
               tertutup bersama para menteri lainnya.

               "Lebih ke vokasi. Intinya, bagaimana agar implementasi vokasi ini bisa dilakukan
               secara lebih cepat dan masif. Ini kan artinya semua kementerian yang menangani

               urusan itu harus buat perencanana konkret," kata Hanif.

               Disinggung mengenai aturan super tax deduction atau pemotongan pajak di atas
               100 persen untuk menopang program vokasi yang sudah dilakukan di Kemenkeu,
               Hanif mengatakan ke depan tinggal mengoptimalkan investasi SDM di pihak swasta.

               "Dalam arti, perlibatan industri, swasta dalam investasi SDM. Kalau cuma
               pemerintah saja kan enggak bisa masif. Karena kita punya keterbatasan. Dengan
               super tax deduction itu, jadi insentif khusus bagi para pelaku usaha agar mereka
               lebih maksimal dalam berinvestasi SDM," ucap Hanif.


               Selain vokasi, lanjut Hanif, juga ikut dibahas mengenai revisi Undang- Undang (UU)
               Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

               "Ya, intinya kita cermati dulu lah semua masukan dari kalangan dunia usaha atau
               kementerian serikat pekerja. Bahwa UU itu memang sudah banyak bolong-bolong
               memang iya, karena sudah banyak pasal yang di-judicial review. Kalau enggak salah
               mungkin sudah 32 kali," ucap Hanif.








                                                        Page 5 of 89.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11