Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2019
P. 73
Selain itu, Putih Sari juga mempertanyakan kinerja pengawas ketenagakerjaan dan
Dinas Tenaga Kerja setempat terhadap industri yang beresiko tinggi mengalami
kecelakaan kerja.
"Mestinya tenaga pengawas ketenagakerjaan atau Dinas Tenaga Kerja setempat
memiliki data tentang industri yang beresiko tinggi di wilayah kerjanya dan
memberikan teguran kepada perusahaan tersebut untuk memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi para pekerjanya," ujar Putih Sari yang
terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jabar VII dalam Pemilu Legislatif
2019 ini.
Lebih jauh Putih Sari mengingatkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas
pekerja.
Risiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3 tidak
berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada tingkat produktivitas pekerja.
"Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan
lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman/ ceroboh dari manusia
seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan atau
kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan
tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau
mesin-mesin," imbuhnya.
Menurutnya, perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga
keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh pekerja dan
pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat
kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh pekerja agar mereka
merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Bagi Putih Sari, tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga
diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat. Memperhatikan hal tersebut,
Srikandi Gerindra ini mengingatkan pentingnya K3 dilaksanakan secara maksimal.
Page 72 of 89.