Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2019
P. 77
"Saya bingung, mau pulang tapi tidak tahu jalan. Kampung di sana sangat sepi,
majikan saya sangat kejam," kata Turini saat ditemui di Kantor Bupati Cirebon, Jalan
Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2019).
Pada saat bekerja di keluarga tersebut Turini mengaku pernah menuntut bayaran
jasanya sebagai asisten rumah tangga, tapi malah mendapatkan caci maki,
meskipun belum pernah disiksa fisik.
Turini mengatakan, selama bekerja di Arab Saudi , ia sama sekali tidak pernah
melakukan komunikasi baik melalui telepon atau pun surat dengan keluarganya di
Kabupaten Cirebon .
"Saya pasrah, sudah berpikiran bakal mati di sana. Tidak manusiawi, kerja dari jam
7 pagi sampai jam 11 malam," katanya.
Kabar hilangnya Turini , diketahui muncul sejak pertengahan 2014.
Tanda-tanda keberadaan Turini muncul pada Maret 2019 dan langsung ditelusuri
oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi .
Tiba di Indonesia pada Senin dini hari, ia tiba di Kantor Pemda Cirebon siang hari
dan disambut langsung oleh Plt Bupati Cirebon , Imron Rosyadi.
Menurut pantauan Tribun Jabar, Turini tampak menangis histeris karena bisa
selamat kembali ke Indonesia selamat dan kaget anak sulungnya, yakni Diah Ardika
Sari sudah memiliki cucu.
Suami Turini , Samsudin (49), mengatakan, ia tidak menyangka Turini dapat
kembali berkumpul bersama keluarga, lantaran selama 21 tahun tak ada komunikasi
sekali baik dari Turini atau pun perusahaan penyalur tenaga kerja.
"Campur aduk antara senang dan sedih, tidak menyangka bisa kembali lagi ke
rumah," katanya.
Page 76 of 139.

