Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2019
P. 82

Turini kembali ke kampung halamannya setelah 21 tahun bekerja di Arab Saudi.

               Diketahui, Turini berangkat dengan sejumlah tenaga kerja lainnya pada 24 Oktober
               1998 dan diberangkatkan oleh salah satu perusahaan.

               Perusahaan itu, menurut Turini , telah gulung tikar tepatnya empat tahun setelah ia
               diberangkatkan ke Arab Saudi .

               Bekerja di keluarga Aun Niyaf Alotibi di Dawadmi Wudak, Arab Saudi , Turini
               menjadi asisten rumah tangga.

               Nahasnya, selama 21 tahun bekerja di keluarga tersebut, Turini mengaku tidak
               mendapatkan perlakuan menyenangkan dari majikannya mulai dari tidak diberi gaji
               layak dan proses pembuatan paspor hingga menerima kekerasan verbal dari
               anggota keluarga Aun Niyaf Alotibi.

               Turini menuturkan, pada saat kontrak awal dengan perusahaan penyalur tenaga
               kerja itu, ia hanya dijanjikan bekerja selama dua tahun, kemudian setelah dua tahun
               meminta untuk pulang namun tidak diizinkan.

               "Saya bingung, mau pulang tapi tidak tahu jalan. Kampung di sana sangat sepi,
               majikan saya sangat kejam," kata Turini saat ditemui di Kantor Bupati Cirebon ,
               Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon , Senin (21/7/2019).

               Pada saat bekerja di keluarga tersebut, Turini mengaku pernah menuntut bayaran
               jasanya sebagai asisten rumah tangga namun malah mendapatkan caci maki tapi
               belum pernah disiksa fisik.

               Turini mengatakan, selama bekerja di Arab Saudi , sama sekali tidak pernah
               melakukan komunikasi baik melalui telepon atau pun surat dengan keluarganya di
               Kabupaten Cirebon .

               "Saya pasrah, sudah berpikiran bakal mati di sana. Tidak manusiawi, kerja dari jam
               7 pagi sampai jam 11 malam," katanya.

               Bagian Penempatan dan Perlindungan TKLN Kementerian Tenaga Kerja, Yurnalis
               Chan, mengatakan pada 10 April 2013, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia
               (KBRI) menerima surat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait
               permasalahan tujuh tenaga kerja di Arab Saudi .

               Kemudian pada 27 April 2013, surat tersebut dibalas oleh Kemenlu untuk KBRI,
               yakni meminta data lengkap tenaga kerja yang bermasalah, salah satunya Turini .

               "Tidak dapat ditindaklanjuti, karena tidak disertai data lengkap dari majikan. Salah
               satunya harus ada tersebut," katanya saat ditemui di Kantor Bupati Cirebon , Jalan
               Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon , Senin (22/7/2019).




                                                       Page 81 of 139.
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87